Bagikan:

TEMBILAHAN - Polres Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengungkapkan pelaku pembunuhan dengan cara mutilasi yang diduga mengalami gangguan jiwa saat ini masih menjalani observasi kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.

“Sudah kami bawa ke RS Jiwa Tampan Pekanbaru untuk dilakukan observasi kejiwaan. Setelah hasilnya keluar nanti kami akan publish,” ujar Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan, di Tembilahan, dilansir Antara, Rabu, 15 Juni.

Kapolres mengatakan pelaku diberangkatkan menuju Pekanbaru pada Senin (13/6) malam dari Tembilahan. Hingga saat ini belum diketahui pasti apa motif pembunuhan tersebut, karena pemeriksaan masih berlanjut.

“Jadi untuk motifnya seperti apa kita juga belum tahu apakah terduga pelaku ini dalam keadaan sehat atau gangguan jiwa kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli jiwa,” ujar Kapolres.

Bocah perempuan 10 tahun menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya Arharubi (42) dengan cara dimutilasi pada Senin sekitar pukul 14.00 WIB. Bocah ini diketahui hanya tinggal berdua bersama ayahnya yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Kedua orang tua korban sudah lama berpisah sejak korban masih balita. Sedangkan ibunya tinggal di Desa Igal di Kecamatan Mandah.

“Statusnya bersama istrinya juga ternyata mereka sudah bercerai sejak korban masih bayi,” kata Kapolres.

Untuk saat ini, ujar Kapolres, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap bagian tubuh korban yang sampai hari ini belum ditemukan.

“Masih kami upayakan pencarian,” ujarnya.

Kapolres menyebutkan, bila hasil pemeriksaan pelaku dinyatakan mengalami gangguan jiwa, maka perkara akan dihentikan.

“Perkara kami batalkan demi hukum,” kata Kapolres.