Bagikan:

JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada hari ini menjadi yang terburuk dibanding kota besar lain di dunia. Hal ini tampak pada indeks kualitas udara (air quality index) pada laman IQAir.

Berdasarkan pantauan IQAir yang diperbarui pada pukul 12.09 WIB, Jakarta menempati peringkat pertama kota dengan tingkat polusi udara tertinggi, dengan level 168 AQI US.

"Tingkat polusi udara Jakarta tidak sehat," tulis keterangan IQAir, dikutip VOI pada Rabu, 15 Juni.

IQAir menyatakan bahwa penempatan Jakarta pada peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk sudah terjadi sejak Selasa, 14 Juni lalu.

Kota dengan kualitas udara terburuk setelah Jakarta adalah Dubai, Uni Emirat Arab dengan level 163 AQI US; Santiago, Chili dengan level 152 AQI US. Kedua kota ini juga masuk dalam kategori tidak sehat.

Setelahnya, terdapat kota Kathmandu, Nepal dengan level 139 AQI US; Delhi, India dengan level 123 AQI US; Riyadh, Arab Saudi dengan level 122 AQI US, dan Tehran, Iran dengan level 102 AQI US. Kota-kota ini masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Menanggapi hal itu Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Yogi Ikhwan menjelaskan, sejak dini hari tadi kelembaban udara di Jakarta cukup tinggi.

Sementara, suhu udaranya rendah akibat polusi yang terakumulasi di lapisan troposfer. Hal ini dipantau dari stasiun pemantauan kualitas udara (SPKLU) yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup.

"Kelembaban tinggi dan suhu rendah ini mengakibatkan kondisi kualitas udara seperti kabut, didukung juga dengan cuaca yang mendung," ucap Yogi.