Satu Periode, Tiga Gubernur Kehilangan Anak Pertama: Sumsel, Kaltara, hingga Jabar
Ambulans yang membawa jenazah Eril (DOK Humas Pemprov Jabar)

Bagikan:

JAKARTA - Wafatnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril menambah daftar anak kepala daerah pada periode ini yang meninggal dunia. Selama satu periode kepemimpinan kepala daerah, telah ada tiga gubernur yang berduka atas kehilangan anaknya.

Pada Kamis, 19 Agustus 2021, putri sulung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Percha Leanpuri meninggal dunia saat menjalani perawatan setelah melahirkan di RSUP Mohammad Hoesin pada usia 35 tahun.

Kala itu, kondisi Percha yang juga merupakan Anggota DPR RI periode 2019-2024 ini sempat naik-turun hingga mengalami kritis setelah melahirkan bayi kembar secara caesar. Percha mengembuskan napas terakhir pada pukul 17.45 WIB.

Kemudian pada Senin, 7 Februari 2022, putra Gubernur Kalimantan Utara Zainal Paliwang, Noviandi Arya Kharisma meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat sekitar pukul 00.45 WIB.

Noviandi yang juga merupakan anggota Polri ini tewas dalam mobil Toyota Camry bernomor polisi B 1102 NDY yang dikemudikan oleh kader PSI bernama Fatimah. Setibanya di Jalan Raya Senen, Jakarta Pusat, dari arah selatan menuju utara, mobil itu seolah hilang kendali dan langsung menabrak sparator busway.

Polisi sempat menetapkan Fatimah selaku pengemudi sebagai tersangka kecelakaan. Meski telah mentapkan tersangka, penyidik memutuskan untuk menghentikan penanganan kasus kecelakaan maut. Penyebabnya, tersangka telah meninggal dunia.

Selanjutnya, belum lama ini, Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil wafat akibat tenggelam di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss. Dalam kegiatan lawatan mencari pendidikan lanjutan, Eril terseret arus Sungai Aare dan dinyatakan hilang sejak Kamis, 26 Mei lalu.

Saat itu juga, Tim SAR Swiss dan otoritas terkait langsung melakukan upaya pencarian. Pencarian oleh otoritas Swiss dilakukan mulai dari perluasan jangkauan titik pemantauan, penggunaan sensor deteksi kedalaman 3 meter, pemantauan pintu air, hingga menerjunkan anjing pelacak pencari jenazah. Ridwan Kamil dan keluarga juga sempat memantau langsung proses pencarian.

Setelah pencarian selama 14 hari, jenazah Eril akhirnya ditemukan pada Rabu, 8 Juni sekitar pukul 06.50 pagi waktu Swiss. Jasad Eril ditemukan oleh seorang wanita di Bendungan Air Engehalde, Bern.

Sejak jenazah Eril ditemukan, pihak KBRI Bern langsung menyiapkan repatriasi dengan penerbitan surat kematian. Jenazah Eril diterbangkan menggunakan satu flight (direct) dibawa oleh Ridwan Kamil dan keluarg dari Bandara Zurich dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 12 Juni sekitar pukul 15.25 WIB.

Selanjutnya, jenazah Eril dibawa ke Gedung Pakuan, Bandung, lewat jalur darat. Kemudian, jenazah Eril akan dimakamkan pada Senin, 13 Juni pukul 09.00 WIB di pemakaman milik keluarga di Cimaung, Bandung.