Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 145 tenaga kesehatan (nakes) siap melayani jemaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, selama pelaksanaan ibadah haji 1443H/2022M. Nakes itu siaga di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

"Total 145 orang petugas dan tenaga kesehatan di Makkah, dibantu tenaga pendukung kesehatan 106 orang dari mukimin menjadi pendamping orang sakit, pengemudi ambulans dan tenaga penghubung rumah sakit," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah M Imran Saleh H di Makkah, dikutip Antara, Minggu 12 Juni.

Dia menjelaskan KKHI Daker Makkah selain memiliki dokter umum juga diperkuat dua spesialis paru, tiga orang spesialis penyakit dalam, tiga spesialis jantung, dua spesialis syaraf, dua spesialis anestesi, dua spesialis bedah, satu spesialis ortopedi, dua spesialis jiwa, satu spesialis emergency dan satu dokter gigi.

Selebihnya, KKHI juga dilengkapi oleh perawat, ahli gizi, apoteker, perawat ICU, perawat ruang operasi dan tenaga penunjang medis.

Selain di KKHI, tenaga kesehatan juga tersedia di sektor yang memiliki 11 tenaga kesehatan terdiri dari dua dokter, dan perawat serta tenaga pendamping kesehatan dan kloter sehingga penanganan jemaah yang sakit bisa cepat dilakukan.

Jika tidak bisa ditangani oleh dokter di kloter maka ditangani oleh petugas kesehatan di sektor yang juga tersedia dokter, jika memerlukan penanganan lanjut dirujuk ke KKHI atau dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.

KKHI Daker Makkah menyiapkan layanan setara rumah sakit tipe B yaitu tersedia IGD, ruang rawat inap yang dipisah antara laki-laki dan perempuan serta ruang rawat inap kasus berat serta HCU ( High Care Unit ) yang juga dilengkapi ventilator.

Kapasitas yang tersedia di KKHI Daker Makkah sebanyak 260 tempat tidur mulai dari IGD sampai ruang perawatan khusus termasuk ruang rawat kesehatan jiwa.

Imran juga menambahkan, disiapkan empat unit ambulans di KKHI, dan masing-masing dua unit di lima sektor Makkah sementara sektor khusus Masjidil Haram menggunakan ambulan KKHI.

"Obat-obatan juga sudah kita siapkan dan hari ini didistribusikan ke ruangan," katanya.

Berdasarkan pengalaman haji sebelumnya KKHI paling banyak merawat pasien dengan kasus sesak napas yang membutuhkan bantuan oksigen dan pneumonia.