JAKARTA - Petugas medis di Kantor Kesehatan Haji Indonesia mendapatkan pasien pertama mereka pada Sabtu, 11 Juni. Pasien pertama itu bukan berasal dari kalangan calon jemaah haji.
Pasien pertama itu adalah seorang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Petugas KKHI menduga pasien tersebut sudah sakit sejak di Indonesia.
"Sepertinya sakitnya sudah dari Indonesia, namun dalam perjalanannya dirasa sudah lumayan berat untuk beraktivitas, jadi petugas tersebut datang ke KKHI untuk berobat," kata Koordinator Pelayanan Medis KKHI Mekkah, Romi Akbar Muchtar, seperti dikutip dari Antara.
Pasien tersebut diketahui berusia 58 tahun yang tiba di KKHI Mekkah pada Jumat, 10 Juni, pukul 16.45 waktu Arab Saudi. Dia datang dengan keluhan luka infeksi di salah satu anggota tubuh.
Romi mengatakan pasien telah ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan baik dan dalam proses pemulihan. "Alhamdulillah tadi teman-teman dokter, perawat dan dibantu dokter spesialis menerima dan memberikan pelayanan," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Romi, pasien harus menjalani prosedur medis berupa pembersihan luka oleh dokter bedah umum pada Sabtu pagi.
BACA JUGA:
Diharapkan pasien dapat menjalani proses pemulihan dengan cepat, sehingga dapat kembali menjalankan aktivitas sebagai tim PPIH Arab Saudi.
"Mudah-mudahan sembuhnya cepat, jadi teman PPIH ini bisa kembali bertugas seperti sediakala," katanya.
Meskipun operasional KKHI baru dimulai hari ini, namun petugas kesehatan tetap memberikan pelayanan yang baik bagi keselamatan dan kesembuhan pasien
“Memang kondisinya kami masih belum operasional, tapi insya Allah selalu siap," katanya.
Ia mengatakan waktu operasional tersebut disesuaikan dengan pergerakan jamaah calon haji yang mulai meninggalkan Madinah untuk menuju Mekkah.
KKHI dijadwalkan beroperasional selama 24 jam untuk menerima rujukan dari Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter maupun dari sektor terkait untuk penanganan lanjutan jamaah yang mengalami masalah kesehatan.