Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik pelaksanaan program Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang dibuka perdana di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

"Hari ini saya hadir di Wakatobi untuk menghadiri sambung rasa GTRA Summit 2022 di Patuno Resort Wakatobi. Ini adalah bagian dari kebangkitan pariwisata dan ekonomi," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat 10 Juni.

Menurut Sandiaga, GTRA amat penting untuk masyarakat di daerah pelosok dan terpencil yang belum terjangkau program sertifikasi tanah pemerintah.

"Bagaimana pariwisata bisa lebih berkualitas, berkelanjutan, dan tentunya saya teringat kunjungan Hernando Desoto beberapa tahun lalu ke Jakarta. Di mana masalah tanah ini jika tersertifikasi tiba-tiba peluang untuk keluar dari kemiskinan yang absolut terutama bagi masyarakat di pesisir ini bisa dicarikan solusinya," tuturnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan terima kasih karena program GTRA tersebut merupakan bagian dari penciptaan peluang untuk menyejahterakan masyarakat dan membangkitkan ekonomi.

"Tahun lalu, Wakatobi memuncaki dengan Desa Wisata Lia Togo. Kita mencatat berdasarkan data yang dikumpulkan Kemenparekraf kunjungan ke desa wisata naik 30 persen di tengah pandemi," ungkapnya.

Terkait hal itu, Sandiaga melihat ada aspek pergeseran pariwisata yang personalize, customize, localize, smaller in size sudah terjadi. Pariwisata yang berbasis alam dan kearifan lokal budaya kata Sandiaga Uno menjadi daya tarik utama sektor pariwisata di Indonesia.

"Hari ini, saya di Bau-bau ada desa wisata Limololio, di situ yang dijual adalah sejarah. Sejarah demokrasi Indonesia juga dimulai kebetulan di kota Bau-bau tersebut. Ini kita kemas dan kita buatkan travel plan-nya, dan kita lihat di sini kebangkitannya," lanjut Sandiaga.

Lebih dari itu, Sandiaga bahkan melihat salah satu indikator kebangkitan sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19 mereda yakni hunian di hotel, khususnya di akhir pekan dan long weekend cenderung sudah terisi penuh.

"Tadi saya bicara dengan Bupati semua hotel di sini penuh, sehingga saya tidak dapat tempat di sini, jadi homestay juga penuh, Desa Wisata Lia Togo juga penuh, jadi ini membawa suatu optimisme kebangkitan ekonomi kita," tandasnya.