Diterpa Isu Tak Sedap, Sekjen PDIP Buka Suara: Saat ke Mobil Pak Jokowi Menggandeng Tangan Bu Megawati
Sekjen DPP PDI Perjuangan (Hasto Kristiyanto/DOK PDIP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal isu panas dingin hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, isu ini hanya dihembuskan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

Faktanya, relasi Jokowi dan Megawati baik-baik saja. Saat pelantikan BPIP tadi, keduanya terlibat pembicaraan empat mata penuh keakraban. Hal ini disaksikan Hasto bersama Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. 

"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan. Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," ujar Hasto dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Selasa, 7 Juni.

Hasto menyebutkan, Megawati dan Jokowi sering terlibat pembicaraan secara intens dan periodik. Isunya yang dibahas pun mengenai masa depan bangsa dan negara.

“Banyak yang tidak tahu, bahwa Ibu Mega dan Pak Jokowi secara periodik berbicara intens membahas persoalan bangsa dan negara. Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," kata Hasto. 

 

Hasto bahkan balik menyindir pihak-pihak yang menghembuskan isu ini. Baginya, hanya orang yang tak memiliki akal politik yang cuap-cuap soal ini.

"Berkaitan dengan Pemilu 2024. PDI Perjuangan tiada hari tanpa konsolidasi. Urusan capres dan cawapres ditangan Ibu Mega. Semua kader harus kedepankan disiplin, jangan terbawa arus, dan jalan terbaik memenangkan Pemilu adalah turun ke bawah. PDIP tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah," demikian Hasto.