Sebut Kunjungan Erick Thohir ke NasDem Tak Lazim, Pengamat: Nuansa Politis Terasa Kental
Menteri BUMN Erick Thohir (DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir ke petinggi partai politik menimbulkan spekulasi. Baru-baru ini Erick hadir dalam acara Partai NasDem.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai wajar jika kunjungan Erick ke petinggi partai politik dianggap politis. Sebab, tidak lazim menteri BUMN mengunjungi partai politik mengingat tugas dan fungsinya (tupoksi) yang tak berkaitan langsung dengan parpol. 

"Nuansa politis terasa kental mengingat kunjungan tersebut dilakukan disaat parpol mulai membicarakan capres. Erick ada kemungkinan menjajaki peluangnya untuk ikut pada kontestasi Pilpres 2024," ujar Jamiluddin dalam keterangan kepada VOI, Selasa, 7 Juni. 

Jamiluddin menganalisa, peluang tersebut menuju ke arah lebih besar mengingat beberapa waktu sebelumnya banyak relawan yang menyuarakan Erick Thohir menjadi capres. Termasuk juga kunjungan Erick ke pesantren yang dinilai sebagai persiapan menuju kontestasi Pilpres 2024.

"Jadi, Erick kemungkinan menjajaki parpol untuk menjadi perahunya dalam Pilpres 2024. Kiranya itu makna politis dari kunjungan Erick ke petinggi parpol," ungkap Jamiluddin Ritonga. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai NasDem yang bertajuk 'Kita Pancasila, Pancasila Menjawab Tantangan' di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Juni. 

Pada momen tersebut, Ketua Umum NasDem Surya Paloh sempat menyebut Erick dengan julukan rising star atau bintang yang sedang bersinar. Julukan itu disampaikan Surya Paloh saat hendak menutup pidato pembukaan acara Silatnas.

"Begitu juga bung Erick Thohir tokoh muda kita, rising star. Kita harapkan bisa memperkokoh nilai-nilai Pancasila ini ke depan, bergelut dalam perjuangan ke depan," kata Surya Paloh.