Kirim Tim Hukum dan Polisi untuk Selidiki Kejahatan Perang di Ukraina, Inggris: Kami akan Minta Pertanggungjawaban Rezim Putin
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mengunjungi kawasan Bucha. (Wikimedia Commons/Cabinet of Ministers of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Inggris akan menyediakan tim hukum dan polisi spesialis untuk membantu kepala jaksa yang menyelidiki tuduhan kejahatan perang Rusia di Ukraina, KATA Menteri Kehakiman Dominic Raab.

Dukungan akan diberikan untuk penyelidikan independen, di atas dana 1 juta poundsterling yang sudah disediakan oleh Pemerintah Inggris, lanjut Raab.

Nantinya, dukungan akan mencakup seorang perwira Polisi Metropolitan yang ditempatkan di Den Haag, memberikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan jaksanya, Karim Khan, akses cepat ke lebih banyak keahlian polisi dan militer Inggris.

Inggris juga menawarkan jasa tujuh pengacara yang berpengalaman dalam hukum pidana internasional, untuk membantu mengungkap bukti dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang.

ICC telah memulai penyelidikan yang dapat fokus pada pejabat senior yang diyakini bertanggung jawab atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Kekejaman telah ditemukan di daerah-daerah termasuk Bucha, di luar ibu kota Ukraina, di mana mayat warga sipil yang diikat dan disumpal ditemukan di jalan-jalan setelah mereka dieksekusi, menurut klaim, oleh tentara Rusia yang mundur.

Kuburan massal telah ditemukan dan wanita Ukraina telah melaporkan diperkosa oleh tentara Rusia selama konflik yang telah berlangsung lebih dari 100 hari.

"Inggris dengan cepat menanggapi permintaan dari Pengadilan Kriminal Internasional untuk lebih banyak polisi dan pengacara untuk membantu penyelidikan mereka atas kejahatan perang Rusia di Ukraina," kata Menteri Raab, dikutip dari The National News 7 Juni.

"Pasukan Rusia harus tahu, bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka, dan komunitas global akan bekerja sama untuk memastikan keadilan ditegakkan," tandasnya.

Sementara itu, Jaksa Agung Suella Braverman mengatakan: "Setelah penunjukan saya ahli kejahatan perang Sir Howard Morrison sebagai penasihat independen untuk kantor kejaksaan Ukraina, saya bertekad bahwa keahlian Inggris terus tersedia untuk teman-teman kita di Ukraina dalam mencari keadilan.

"Kami akan berdiri berdampingan saat mereka mengungkap kebenaran dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dalam rezim (Presiden Rusia Vladimir) Putin atas tindakan mereka," tegasnya.

Dukungan juga akan mencakup dua petugas polisi dengan keahlian dalam pengumpulan intelijen melalui data yang tersedia untuk umum.

Kementerian Kehakiman mengatakan, Inggris akan terus memberikan analisis pertahanan dan pemantauan peristiwa di Ukraina, termasuk penyimpanan bukti yang berkaitan dengan kejahatan perang.

Para menteri telah berjanji untuk memberikan pelatihan investigasi kejahatan perang kepada polisi Ukraina atas nama ICC, bekerja sama dengan polisi Norwegia.