Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Cikarang Pusat AKP Awang Parikesit memastikan, orang yang dikabarkan hilang tenggelam di Sungai Kalimalang berinisial WS alias Wahyu (35) ternyata hoaks.

Pelaku WS rupanya hanya merekayasa terjadinya tabrak lari (Laka Lantas) yang mengakibatkan hilang tercebur di Sungai Kalimalang, Jalan Inspeksi Kalimalang, Tegaldanas, RT 02/02, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

"Pelaku WS merekayasa kejadian dengan maksud untuk mendapatkan klaim asuransi jiwa atau kematian," kata AKP Awang dalam keterangan tertulis yang diterima VOI di Jakarta, Senin, 6 Juni.

Kapolsek menjelaskan, kejadian berawal pada hari Sabtu, 4 Juni sekitar pukul 04.30 WIB. Datang pria berinisial DS alias D ke Polsek Cikarang Pusat yang melaporkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara motor dengan mobil.

Dalam laporannya, korban dua orang berbonceng satu motor. Satu orang mengalami luka dan seorang lagi dilaporkan hilang tidak ditemukan setelah masuk ke dalam irigasi Kalimalang.

Sekitar pukul 04.40 WIB, petugas melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP). Setibanya di TKP, petugas menemukan satu unit motor sudah berada di irigasi Kalimalang. Sedangkan seorang tengah merintih kesakitan di pinggir irigasi Kalimalang.

Ketika polisi menanyakan kepada pria yang terluka tersebut, dia mengaku menjadi korban tabrak lari. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk diberikan perawatan. Kemudian Polsek Cikarang Pusat melaporkan ke unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh unit Satlantas Polres Metro Bekasi, petugas menemukan banyak kejanggalan dari kasus kecelakaan tersebut. Ditambah atas hilangnya satu orang di dalam aliran irigasi Kalimalang itu yang tak kunjung ditemukan.

Kemudian Kanit Reskrim Polsek Cikarang Pusat Iptu Dimas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi.

"Dari pengakuan saksi inisial AM alias M, rekan WS alias W, mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas tabrak lari itu tidak ada atau tidak pernah terjadi dan hanya rekayasa," kata Iptu Dimas.

Para pelaku DS alias D, ARI alias A, AM alias M, TS alias T dan WS alias W sudah merencanakan ini sebulan sebelumnya di daerah Bogor.

Sebelum kejadian dilaporkan ke Polsek Cikarang Pusat, aksi kejahatan rekayasa kejadian itu mulai dilakukan para pelaku pada Sabtu, 4 Juni, sekitar pukul 00.30 WIB.

Mereka berangkat dari kota Bekasi berjalan beriringan menggunakan 2 motor dan 1 mobil yang telah disiapkan.

Pada pukul 02.00 WIB para pelaku tiba di kawasan Teluk Jambe, Karawang. Mereka merusak motor dibagian belakang dengan menggunakan batu. Setelah itu, para pelaku kembali ke arah Bekasi melalui jalur Kalimalang.

"Sekitar 2 kilometer sebelum TKP, WS alias W turun dari motor dan pindah ke dalam mobil yang disiapkan. Saat di TKP, WS alias W memberi kode kepada AM alias M untuk menjatuhkan motor ke dalam irigasi Kalimalang," kata Kanit.

Selanjutnya ARI alias A dan DS alias D berpura - pura menolong. Kemudian DS alias D mengadukan kejadian itu ke Polsek Cikarang Pusat.

WS alias W merencanakan rekayasa tersebut dengan maksud mendapatkan klaim asuransi jiwa atau kematian.

"Berdasarkan keterangan saksi, WS melakukannya karena terlilit hutang sebesar Rp3 miliar rupiah. Mereka berharap jika klaim asuransi didapat untuk bayar hutang tersebut," katanya.

Guna proses lebih lanjut, sejumlah barang bukti dan para pelaku yang terlibat dalam aksi rekayasa kasus tersebut dibawa ke Polsek Cikarang Pusat.

"WS alias W masih DPO. Para pelaku terancam Pasal 220 KUHP," ujarnya.

Sementara Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Hendra Sudirman memastikan bahwa dari upaya pencarian tim SAR gabungan sejak Sabtu, 4 Juni hingga saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa adanya orang tenggelam di Sungai Kalimalang.

"Iya, tidak ada (orang tenggelam)," singkatnya kepada VOI, Senin, 6 Juni.

Sebelumnya diberitakan, Wahyu (28) warga Sukabumi dikabarkan hilang tenggelam di Sungai Kalimalang, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 4 Juni, kemarin. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban tenggelam belum membuahkan hasil.