Luwu Timur - Warga pesisir Danau Matano dan Towuti, Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan bersyukur dengan perhatian pemerintah pusat dan provinsi. Warga senang dapat ambulans laut yang membantu untuk penanganan medis di wilayah pesisir.
"Kami mendapatkan bantuan bertubi-tubi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Alhamdulillah kami dapat ambulans laut, dapat mobil bus sekolah, dan kapal penyeberangan," ujar warga Desa Timampu, Umar, dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Oktober.
Menurut Umar, bantuan kapal penyeberangan dan ambulans laut dapat menekan ongkos yang harus dikeluarkan warga. Warga setempat sambungnya juga khawatir bila menggunakan kapal penyeberangan buatan masyarakat yang hanya mampu mengangkut dua sampai empat mobil.
BACA JUGA:
Belum lagi biaya untuk minibus sampai Rp300 ribu. Sementara untuk kendaraan roda dua berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp80 ribu. Dirinya berharap, dengan adanya kapal baru, harganya cukup terjangkau bagi masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan turun sampai 50 persen. Kami kadang mutar keliling jalan darat karena hindari bayaran kapal penyeberangan itu," ujarnya.
Untuk keselamatan penumpang, Umar sangat yakin dengan dua kapal motor penyebrangan dari Kementerian Perhubungan itu. Pasalnya, mulai dari kecepatan, muatan dan kenyamanan bagi penumpang lebih menjanjikan.
"100 persen kami sangat yakin menyebrang dengan kapal baru ini. Kapal sebelumnya sudah tua, jadi kami sangat khawatir," tutupnya.
Sedangkan perwakilan masyarakat Timampu, Rahman, menjelaskan, selama 14 bulan pembuatan KMP Patilang, progres pekerjaannya selalu diawasi. Dirinya sangat yakin dengan kualitas kapal tersebut.
"Kami sangat yakin. Ini kan kami lihat sendiri pembuatannya. Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang biayai ini, katanya mahal. Ini kapal puluhan miliar," pungkasnya.