TANGERANG - Juru Bicara Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wahyu Mijaya menjelaskan perihal Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang berupaya mencari putranya masuk ke dalam Sungai Aare, Bern, Swiss.
"Iya (masuk ke dalam air) artinya pak gubernur tidak hanya melihat dan mempercayakan. Tapi juga beliau ikut serta dalam proses pencarian. Tapi Allah belum mempertemukan ananda Eril dengan keluarga," kata Wahyu kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Jumat, 3 Juni.
Wahyu mengungkapkan meski Ridwan Kamil telah merelakan kehilangannya putranya Emmeril Kahn. Ia tetap berharap anaknya ditemukan, meski dalam keadaan meninggal dunia atau hidup.
"Harapan terbesar, bagaimanapun kondisinya pastinya ananda Eril selamat ya. Kalaupun tidak, bisa ditemukan," tutupnya.
Sebelumnya kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, mengatakan bahwa hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di sungai Aare, Bern, Swiss sudah direlakan oleh pihak keluarga.
BACA JUGA:
Kata Erwin, Ridwan Kamil dan Atalia percaya kalau putra sulungnya, Eril telah meninggal dunia karena tenggelam di sungai tersebut.
“Kang Emil (sapaan akrab Ridwan kamil) dan Teh Lia (panggilan Atalia) menyampaikan bahwa mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emeril Kahn Mumtadz yang kita kenal sebagai Eril sudah wafat, pulang ke rahmatullah karena tenggelam," kata Erwin dalam tayangan YouTube Pemprov Jawa Barat, Jumat, 3 Juni.
Erwin menuturkan, pihak keluarga sudah berkoodinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat dan memutuskan untuk menyalatkan Eril dalam salat gaib sesuai syariat Islam.
"Di mana dalam hal ini, memberikan, menunaikan hak almarhum Eril sebagai muslim dari muslim lain, yaitu disegerakan disalatkan mana kala wafat," ucap dia.