Bagikan:

JAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap mengimbau pelajar yang menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah memakai masker.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY memandang upaya itu perlu dilakukan meski kasus melandai agar potensi penyebaran COVID-19 dapat terus ditekan.

"Di sekolah kan interaksi antarsiswa erat sekali. Meski ada pelonggaran, tetap pakai masker," kata Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman di Yogyakarta, dikutip dari Antara, Jumat 3 Juni.

Meski Presiden Joko Widodo telah membolehkan melepas masker di luar ruangan, menurut dia, siswa, termasuk para guru sebaiknya tetap mengenakan masker selama di sekolah. "Apalagi, kalau siswa SD, khawatir nanti tidak terkontrol," ujar dia.

Menurut Suhirman, berdasarkan laporan dari lima kabupaten/kota, seluruh sekolah di DIY masih menerapkan protokol kesehatan seperti biasa. "Prokes masih jadi yang utama," kata dia.

Selain protokol kesehatan, ia juga meminta seluruh kantin sekolah yang mulai dibuka hanya menjual makanan yang terbungkus.

"Harus yang terbungkus, tidak ada gantian tempat makan, karena ada hepatitis misterius," kata dia.

Pembelajaran tatap muka 100 persen, kata dia, di DIY dimulai sejak libur Lebaran 2022 usai, seiring melandainya kasus harian COVID-19 serta kesiapan seluruh sekolah.

Namun demikian, mengingat masih dalam masa pandemi, Suhirman memastikan durasi pembelajaran luring tetap dibatasi.

Sebelumnya, Pemda DIY pada Rabu 1 Juni, kembali mencatat penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 43 setelah sempat melandai hingga menyentuh nol kasus.

Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan dari 43 kasus COVID-19 tersebut, 40 kasus diantaranya merupakan hasil penelusuran yang dilakukan di sekolah di Bantul.

"Sebanyak 40 kasus itu merupakan jumlah dari kelanjutan hasil skrining Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kontak erat hasil positif sebelumnya," tandasnya.