PKS Tak Mau Lagi di Luar Pemerintahan, Denny Siregar: Udah Kering Kantongnya, 10 Tahun di Luar Kekuasaan
Pegiat media sosial Denny Siregar. (Facebook Denny Siregar)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi keinginan PKS yang mengaku terbuka terhadap koalisi dengan partai lain agar dapat kembali berada di dalam pemerintahan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Denny, PKS kini tidak memiliki sumber daya yang melimpah. Sebab itu, lanjut dia, PKS ingin menjadi penguasa yang menjalankan roda pemerintahan.

"Udah kering kantongnya. 10 tahun di luar kekuasaan, gak bisa apa-apa," kata Denny dalam akun Twitternya, @Dennysiregar7, Selasa 31 Mei.

Denny mengomentari pernyataan PKS yang disampaikan Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 29 Mei.

Aboe menyebutkan partainya tidak ingin lagi berada di luar kekuasaan alias tidak duduk di kursi pemerintahan usai Pemilu 2024. PKS pun terbuka terhadap partai lain yang mengajak untuk bersepakat membentuk koalisi.

Namun, Aboe menegaskan partai berlambang padi dan bulan sabit tidak ingin dikekang sehingga dapat bermanuver dalam kontestasi politik.

"Ajakan siapa saja boleh, welcome PKS, tapi tidak boleh dikunci. PKS dilepas bebas. Siapa pun yang ingin bermain, silakan. Mau kejar PKS, Insyallah siap. Tapi, jangan kunci kami. Mengerti maksudnya, ya," kata Aboe usai Milad ke-20 PKS.

Dalam kesempatan itu juga, PKS juga diajak bergabung masuk koalisi. Adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengajak PKS untuk masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu yang telah dibentuk pada 12 Mei

"Kami (PAN), Golkar, dan PPP mencoba membuat Koalisi Indonesia Bersatu, ya. Maksudnya, mudah-mudahan PKS bisa bersama-sama," ujar Zulhas dalam sambutannya di Milad ke-20 PKS.

Dalam Milad ke-20 PKS itu, selain Zulhas, sejumlah tokoh hingga politikus dari beda partai ikut memeriahkan.

Adapun di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Waketum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Selanjutnya Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR Fraksi NasDem Rahmat Gobel dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Selain itu, hadir pula Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asyari dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja.