JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengapresiasi Presiden Jokowi dan KPU yang tetap berkomitmen menyelenggarakan pemilu pada 2024.
“Apresiasi tinggi bagi Presiden dan KPU. Bagus, mantap dan komitmen menyelenggarakan pemilu harus dilaksanakan dan dijunjung tinggi," ujar Hendri, Selasa, 31 Mei.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu pun berharap agar pesta demokrasi lima tahunan berjalan tanpa kendala.
"Semoga berjalan lancar tanpa ada halangan gosip-gosip tertentu,“ kata pria yang akrab disapa Hensat itu.
Sementara Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad, menilai pertemuan tersebut merupakan bentuk komitmen Jokowi dalam memelihara demokrasi. Presiden, menurutnya, menyatakan dukungan penuh terhadap seluruh tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Saya kira justru menunjukkan komitmen dia terhadap kelangsungan terjaganya sistem demokrasi kita dengan baik melalui mekanisme pemilu lima tahunan," kata Nyarwi di Jakarta, Selasa, 31 Mei.
Pertemuan tersebut, lanjutnya, juga menjadi bantahan terkait isu-isu pemilu yang menjadi polemik beberapa waktu lalu. Seperti penundaan pemilu, penambahan, dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Asumsi orang yang mengatakan presiden setuju dengan penundaan pemilu, saya kira itu terbantahkan 100 persen," terang Nyarwi.
BACA JUGA:
Selain itu, Nyarwi menekankan KPU mempunyai tugas penting untuk meningkatkan kualitas partisipasi pemilih, bukan hanya soal penyelenggaraan pemilu yang baik. Dia berharap, KPU mampu mengedukasi masyarakat agar bisa menjadi pemilih yang lebih aktif dan cerdas.
"Tantangan KPU bukan hanya menyelenggarakan pemilu dengan baik saja, tapi bagaimana pemilu itu berlangsung dengan melibatkan publik secara cerdas," kata dia.
Sebelumnya, DPR sudah menyatakan komitmen penyelenggaraan Pemilu Serentak tetap digelar pada 14 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November. Bahkan Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, bahwa komitmen menyelenggarakan pemilu sudah disepakati oleh pemerintah dan KPU serta Bawaslu.
Puan juga meminta pembicaraan terkait polemik penundaan Pemilu 2024 segera diakhiri. Dia mengajak semua pihak ikut mengawal dan mendukung tahapan-tahapan Pemilu 2024.
“Saya rasa polemik terkait apakah (Pemilu 2024) ditunda atau tidak ditunda dan sebagainya kita sudahi saja jadi ya kita tidak usah berbicara lagi tentang hal itu,” kata Puan.