MALANG - Kepolisian Daerah Jawa Timur memperketat pengawasan lalu lintas ternak dengan mendirikan 84 pos penyekatan untuk mengantisipasi meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan PMK di Kota Malang, mengatakan pihaknya juga mengawasi pasar hewan serta rumah pemotongan hewan (RPH) sebagai langkah preventif pencegahan PMK.
"Selain itu, kami juga melakukan pembatasan dan pengetatan lalu lintas ternak, pasar hewan, dan RPH. Kami juga memiliki pos penyekatan hewan ternak di sejumlah titik yakni ada 84 pos di jalan arteri dan jalan tol," kata Nico dikutip Antara, Senin, 30 Mei.
Nico berharap para personel kepolisian yang ada di berbagai daerah di wilayah Jawa Timur terus melakukan pengawasan, agar tidak ada penyebaran wabah PMK di wilayah itu.
"Saya harap ini benar-benar dicek, jangan sampai hanya di jam-jam tertentu, tetap tegas tapi santun," ujarnya.
Nico menegaskan jajaran kepolisian telah melakukan serangkaian kegiatan dalam membantu penanganan PMK di Jatim. Selain itu, pihaknya telah mengeluarkan telegram ke polres jajaran terkait langkah antisipasi, koordinasi, membuat satgas, serta pemberdayaan Bhabinkamtibmas.
"Dalam upaya preventif, anggota Bhabinkamtibmas juga turut melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke peternak di lingkungannya. Polda juga telah menerbitkan panduan untuk Bhabinkamtibmas dalam penanganan PMK ini," tambahnya.
Sementara itu, Guru Besar Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga Prof. Fedik Abdul Rantam mengatakan upaya preventif atau pengendalian PMK pada ternak tersebut bisa dilakukan dengan berbagai langkah.
BACA JUGA:
Misalnya, vaksinasi sesuai dengan serotype atau subtype yang sama. Termasuk melakukan biosecurity yang ketat, penyemprotan kandang pagi dan sore, karantina, mencegah keluar masuk kandang, serta pembatasan pergerakan hewan antardaerah.
"Untuk program vaksinasi PMK ini ada tujuh serotype yang berbeda secara imunologis, spesifik serotype, vaksin PMK tradisional, menggunakan adjuvant, serta vaksinasi harus diberikan dalam area segitiga antara bahu, sumsum tulang belakang, dan alur jugularis,” katanya.
Tercatat hingga 29 Mei 2022, PMK di Jatim mengenai 17.934 sapi yang tersebar di 25 kabupaten dan kota. Dari jumlah tersebut, 15.521 sapi dilaporkan sakit, 2.289 ekor sembuh, dan 124 ekor mati.
Wilayah wabah PMK di Jatim dilaporkan berada di Lamongan, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Kemudian wilayah tertular yakni Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Jombang, Batu, Jember, Magetan, Surabaya, Kota Malang, Kota Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Kabupaten Madiun, Bondowoso, Sumenep, Sampang, Kediri, Nganjuk, dan Ponorogo.