Bagikan:

JAKARTA - Seoul telah menunjuk Pyongyang sebagai "musuh" dalam materi pendidikan baru yang didistribusikan di kalangan militer, bertindak atas sumpah administrasi kepresidenan Korea Selatan yang baru untuk memperkuat sikap terhadap Korea Utara setelah peluncuran misilnya baru-baru ini, media melaporkan pada Hari Senin.

"Provokasi Korea Utara adalah ancaman keamanan yang kita hadapi, dan selama ancaman keamanan seperti itu terus berlanjut, militer Korea Utara dan rezimnya adalah musuh kita," bunyi materi pendidikan militer Korea Selatan, seperti dikutip Sputnik News dari Kantor Berita Yonhap Senin 30 Mei.

Militer Korea Selatan mendistribusikan materi pada 9 Mei, menyusul pidato menteri pertahanan baru negara itu, Lee Jong-sup, di sidang parlemen yang mengatakan, Korea Utara adalah musuh jelas yang menimbulkan ancaman nuklir, mengingat peluncuran misilnya baru-baru ini, menurut laporan.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya di bawah pimpinan Moon Jae-in menahan diri dari menunjuk Pyongyang sebagai musuh, untuk menjaga peluang mempertahankan dialog antar-Korea. Sementara, pemerintah saat ini telah mengambil sikap garis keras terhadap ancaman nuklir dan rudal yang datang dari Utara, bunyi laporan itu.

Dalam materi pendidikan militer tertanggal 2019, Seoul memasukkan Pyongyang dalam daftar 'ancaman militer nyata' dan menganggap penting perlunya mengamankan "postur dan kemampuan untuk merespons dengan kuat dan tegas, jika Utara melakukan provokasi atau tindakan bermusuhan," tambahnya.

Diketahui, Korea Utara telah mengintensifkan peluncuran rudal balistik dan proyektil lainnya pada tahun 2022. Sejak awal tahun, Pyongyang meluncurkan 16 rudal, beberapa di antaranya dikatakan hipersonik.

Sementara, intelijen Amerika Serikat telah menunjukkan, Korea Utara mungkin sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir.