JAKARTA - Kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah berjalan selama setahun. Ada sejumlah catatan untuk menteri kabinet tersebut.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga.
Salah satu kementerian yang menjadi sorotannya untuk dapat berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi dengan baik adalah Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal ini penting karena Kemensos menjadi tulang punggung pemerintah dalam memberikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang membutuhkannya.
"Mendorong seluruh jajaran kementerian dan lembaga agar dapat meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga," kata Bamsoet dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Oktober.
Selain itu, politikus Partai Golkar ini mendorong pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin tetap fokus, adaptif, dan inovatif dalam memimpin bangsa ini di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini. Dia mengingatkan, pemerintah harus terus mengedepankan kesehatan masyarakat dan menyelamatkan ekonomi nasional.
Katanya, penyelamatan ekonomi sosial ini harus dilakukan dengan berbagai cara dan strategi yang fleksibel, cepat, tepat, dan mengoptimalkan pelaksanaan program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN).
Bambang juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk meningkatkan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi melalui reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
"Dikarenakan kelima hal tersebut merupakan lima program prioritas Jokowi-Ma'ruf di masa lima tahun kepemimpinan mereka," ungkapnya.
BACA JUGA:
Selain Bamsoet, sorotan terhadap pembantu presiden juga muncul dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi, meski konsolidasi politik sudah lancar namun hal ini tampaknya tak terjadi di dalam internal kabinet karena dia melihat adanya sejumlah persoalan termasuk miskomunikasi.
"Konsolidasi internal pemerintahan sempat ada persoalan ketika koordinasi antar kabinet tumpang tindih. Bahkan beberapa kali terjadi miskomunikasi," kata politikus yang kerap dipanggil Awiek melalui keterangan tertulisnya.
Kemudian, ada sejumlah hal juga yang disinggung Awiek terkait setahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf seperti memberikan perhatian lebih pada sektor ekonomi di tengah ancaman resesi akibat pandemi COVID-19 dan pada bidang hukum karena adanya tantangan penegakan supermasi hukum.
Terkait kinerja Menteri di Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi memang pernah beberapa kali menegur bawahannya tersebut. Teguran pertama muncul dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Juni lalu.
Saat itu, Jokowi memarahi menterinya karena merasa kinerja mereka belum maksimal untuk menangani pandemi COVID-19 hingga belum sadarnya mereka jika situasi yang saat ini dihadapi Indonesia adalah situasi krisis.
Selanjutnya, Jokowi juga sempat menegur kembali para menterinya karena meras kampanye protokol kesehatan seperti menggunakan masker belum dilaksanakan dengan baik. Teguran ini disampaikannya saat ratas penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus.