JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memantau bibit siklon tropis 92S di dalam wilayah pemantauan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta meski berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan tapi berdampak dalam intensitas hujan sedang hingga lebat di Bengkulu dan wilayah Pulau Jawa.
Dalam keterangan tertulis BMKG yang diterima di Jakarta, Sabtu 28 Mei, Sub Koordinator Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan bibit siklon tropis terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1007,8 milibar.
"Berdasarkan model NWP dalam 48 jam ke depan menunjukkan bibit 92S akan sedikit meningkat intensitasnya seiring pergerakannya ke arah tenggara. Potensi sistem ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ujarnya dikutip Antara.
Namun, keberadaan bibit siklon tropis 92S akan memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Menurutnya, beberapa dampaknya seperti hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur.
Dampak lain adalah angin kencang dengan kecepatan di atas 25 knot berpotensi terjadi di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten dan Jawa Barat.
Tinggi gelombang akan mencapai sekitar 1,25-2,5 meter di Selat Sunda bagian utara dan 2,5-4 meter di Samudra Hindia barat Lampung hingga Selatan Jawa Barat, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan serta perairan selatan Banten dan Jawa Barat.