SAMARINDA - Kebakaran melanda dua titik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), hari ini Kamis 26 Mei. Si jago merah melahap pemukiman di Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir.
"Kebakaran pemukiman warga di Jalan S Parman Gang 4, Kelurahan Temindung Permai, terjadi pada pukul 10.50 Wita hingga 12.30 Wita atau dalam durasi 1 jam, 40 menit," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Hendra AH di Samarinda, dikutip dari Antara, Kamis 26 Mei.
Kebakaran ini melanda dua RT, yakni RT 25 dan 28. Sedangkan bangunan yang terbakar sebanyak 13 unit, dengan rincian di RT 25 menghanguskan satu rumah tunggal dan satu rumah kos dengan lima kamar.
Kemudian di RT 28 terdapat 11 bangunan yang terbakar, terdiri atas sembilan rumah tunggal dan dua rumah bangsalan yang memiliki tujuh pintu.
Di lokasi yang terbakar seluas 50 x 50 meter ini, berdasarkan pendataan sementara, dihuni oleh 19 kepala keluarga (KK) dengan total 75 jiwa.
Rinciannya adalah di RT 25 dihuni oleh 3 KK dengan 11 jiwa, kemudian di RT 28 terdapat 16 KK yang dengan 64 jiwa.
"Dalam kebakaran ini terdapat empat korban luka, dengan rincian dua orang luka ringan dan dua orang sempat pingsan," ujar Hendra.
BACA JUGA:
Dugaan sementara, lanjut dia, api berasal dari korsleting listrik, namun untuk kepastiannya masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian.
Tim yang memadamkan di lapangan adalah Disdamkar Samarinda yang terdiri dari Posko 2 menurunkan tiga 3 unit mobil pemadam, Posko 3 menurunkan dua unit bantuan, Posko 1 menurunkan dua unit bantuan, Posko 7 menurunkan dua unit bantuan, mobil rescue, satuan PMK swasta, satuan Balakarcana, dan Relawan Kota Samarinda.
Sedangkan kebakaran di Jalan Cipto Mangunkusumo, terjadi pada pukul 16.15 hingga 17.45 Wita, atau dengan durasi 1 jam, 30 menit.
Jumlah bangunan yang terbakar sebanyak 18 unit yang terdiri agas kios dan rumah sewaan yang memiliki sekitar 100 pintu, dengan luas area yang terbakar seluas 100 kali 40 meter.
"Data sementara, kawasan yang terbakar ini dihuni oleh 100 KK dengan 400 jiwa. Asal api diduga akibat korsleting listrik di salah satu rumah petak sewaan, namun kepastiannya masih menunggu penyelidikan polisi," ujar Hendra.