Ibu Hamil Korban Kebakaran Kebayoran Lama Dipastikan Dapat Persalinan Gratis dari Pemerintah
Sumarti, istri Aris yang akan melahirkan anak kedua/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) memastikan ibu hamil yang terdampak kebakaran di Keboyoran Lama, Jakarta Selatan mendapatkan persalinan gratis.

Setelah dilakukan pendataan, ternyata ada dua ibu hamil, yakni Sumarti dengan usia kandungan 34 minggu dan Dessy 14 minggu.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, kedua perempuan hamil itu selain mendapat bantuan berupa makanan dan pakaian, mereka juga dibantu soal kesiapan persalinan.

"KTP udah dicetak semua, untuk (kartu) BPJS kesehatan bisa dicetak melalui puskesmas. Dan persalinan gratis sampai dengan penindakan," kata Mujirin saat dikonfirmasi, Rabu, 25 Mei.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran di dekat Masjid Alhuda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan meninggalkan kesedihan bagi sejumlah warga sekitar. Terlebih Aris (41), seorang driver ojek online (ojol) yang rumahnya ikut terbakar.

Tak hanya itu, uang yang ditabung Aris di rumah sebesar Rp2 juta hangus terbakar. Padahal uang itu ia simpan untuk persiapan lahiran istrinya bulan depan.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Selasa, 24 Mei, sekira jam 11.50 WIB. Aris mengetahui rumahnya terbakar setelah dihubungi oleh salah satu anggota keluarganya.

Ternyata, Aris kala itu sedang membawa penumpang. Dengan terpaksa dia meminta izin kepada penumpang untuk menurunkannya di daearah Velbak, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan. Kemudian Aris pulang menuju rumahnya yang sedang terbakar.

“Saya lagi ngojek, tadi dari velbak kan keliatan pas sampe kolong sini yang dari arah sini pada puter balik semua. Penumpang saya saya turunin depan sini tadi. Pak maaf ya pak turun dulu, kayaknya rumah saya yang kebakar,” kata Aris kepada wartawan di lokasi, Selasa, 24 Mei.

Setelah ia megecek rumahnya, Aris mengaku kaget dan perasaannya sangat hancur. Terlebih lagi, istrinya, Sumarti (35) rencananya akan melahirkan anak kedua.

Aris berharap kepada pemerintah atau dinas terkait agar dipermudah untuk kepengurusan BPJS Kesehatan. Agar bisa membawa istrinya lahiran.

“Mungkin kalau urusan BPJS digampangin ya, jangan sampai kita kan korban, jangan sampai istri saya mau lahiran udah susah tambah susah lagi. Soalnya kan kalau urus BPJS gampang-gampang susah,” ucap Aris.

“ Soalnya kita udah ngga punya apa-apa lagi ya, celengan abis ya mudah-an insya allah, yang penting istri saya lahiran lancar,” tambahnya.

Sementara itu Istri korban, Sumarti (35) mengaku selain barang-barang yang hangus, celengan yang berisi uang Rp 2 juta untuk digunakan biaya lahiran turut terbakar.

“Tabungan ada 2 juta yang tunai itu kebakar abis, kalau yang di ATM juga 2 jutan kebakar. Kan di dompet. BPJS juga kebakar, semua kebakar,” tutupnya.