Bagikan:

BALI - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan persiapan Indonesia untuk pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 pada Rabu 25 Mei telah mencapai 90 persen.

"Untuk persiapan ini sudah 90 persen, yang 10 persen tinggal kepastian nanti tunggu saja. Setiap hari akan kita evaluasi kekurangannya bagaimana, dan akan segera kita atasi," ujarnya ditemui di BICC Nusa Dua, Bali, Senin 23 Mei.

Mantan Menteri Pendidikan tersebut, juga mengatakan peserta yang mendaftar untuk mengikuti acara tersebut secara luring hampir mencapai sekitar 7.000 orang.

Namun dari sekian banyak orang tersebut, telah diseleksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar 4.500 orang yang akan mengikuti secara luring.

"Sementara mereka yang tidak bisa masuk itu, sudah disiapkan di lokasi tersendiri yaitu di Rumah Resiliensi Indonesia," ujar Muhadjir.

Para peserta dapat bergabung di tempat itu dengan mengikuti diskusi-diskusi yang ada di forum GPDPR, sekaligus berdialog dengan para pegiat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi sosial kemasyarakatan yang selama ini sudah bergerak ikut membantu pemerintah Indonesia dalam menangani pengurangan risiko bencana di Rumah Resiliensi Indonesia.

Selain itu, katanya, kehadiran petinggi PBB akan diwakili oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina J. Mohammed.

Beberapa perwakilan resmi dari pemerintah masing-masing juga sudah berada di Indonesia untuk mengikuti acara strategis yang ada di GPDRR 2022.

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan GPDRR ke-7 yang berlangsung pada 23-28 Mei 2022 di Nusa Dua, Bali. Tema yang diusung adalah "Dari Risiko ke Resiliensi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Berubah oleh COVID-19". Tema ini dimaknai oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Memperkuat Kemitraan Menuju Ketangguhan Berkelanjutan”.