Bagikan:

KALSEL - DPRD Kota Banjarmasin mendorong Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat menuntaskan permasalahan krisis air bersih di wilayah Banjarmasin Barat.

Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah mengatakan, krisis air bersih yang melanda warga hingga saat ini belum terselesaikan menjadi alasan anggota dewan memanggil direksi PDAM Banjarmasin.

"Kita cari solusi, tidak menghakimi PDAM," kata Awan usai rapat dengan direksi PDAM Banjarmasin di Gedung DPRD setempat, Kamis 19 Mei.

Menurut dia, permasalahan krisis air di wilayah Banjarmasin Barat yang diinformasikan warga sebulan lebih harus secepatnya bisa ditangani dan dewan juga berharap bisa memberikan solusi.

Menurut Awan, permasalahannya pada perpipaan distribusi karena banyak pipa tua berusia 30 tahun menuju ke arah Banjarmasin Barat sehingga daya dorongnya tidak bisa maksimal.

"PDAM beralasan jika ditingkatkan lebih maksimal, pipa induk bisa pecah. Ini lebih gawat lagi," tuturnya melansir Antara.

Karenanya solusi jangka panjangnya harus dilakukan peremajaan pipa maka memerlukan biaya besar. Akan tetapi pihaknya ingin tahu solusi jangka pendek ini.

"Kasihan kalau berlarut-larut, masyarakat kesulitan air bersih, makanya kami tekankan harus ada solusi tepat," ujarnya.

Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian menyebutkan, solusi cepat untuk mengatasi krisis air di daerah Banjarmasin Barat dengan menaikkan daya distribusi air, namun tidak bisa maksimal.

"Yang penting bisa mengalir dulu, selebihnya kita letakkan tandon-tandon air di daerah kurang maksimal aliran airnya. Semua gratis," ucapnya.

Pihaknya pun selama 24 jam di lapangan untuk mengatasi masalah ini sehingga para pelanggan bisa kembali menikmati air bersih.

"Masalahnya memang pada perpipaan yang sudah banyak uzur. Mau kita tingkatkan daya distribusinya, khawatir pipanya pecah, jika pecah lebih gawat lagi masalahnya. Saat ini yang kesulitan itu daerah pinggiran," katanya.

Supian menyebutkan jika dilakukan peremajaan pipa dari Instalasi Pengolahan Air di Jalan A .Yani untuk ke daerah Banjarmasin Barat itu, perlu anggaran Rp90 miliar.

"Karena harus sistem bor penanaman pipa baru, panjangnya bisa sampai ratusan kilometer. Oleh karenanya jadi besar biayanya," ujar Supian.