YOGYAKARTA - Angin puting beliung melanda Kota Yogyakarta pada Kamis 5 Mei sore menyebabkan puluhan atap rumah rusak dan sejumlah pohon roboh. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hari ini menyalurkan bantuan berupa material bahan bangunan untuk perbaikan rumah.
"Namun, mohon dipahami bahwa bantuan ini sifatnya untuk penyelamatan guna memastikan rumah tinggal tetap layak fungsi. Jadi bantuan yang diberikan memang belum sampai ke layak huni," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis 19 Mei.
Bahan bangunan yang diberikan kepada korban puting beliung di antaranya atap seng dan galvanum hingga kayu untuk penyangga atap.
Setiap korban angin puting beliung menerima bantuan material bahan bangunan yang berbeda-beda sesuai tingkat dan jenis kerusakan rumah.
Bencana angin puting beliung yang terjadi pada awal Mei di Kota Yogyakarta menyebabkan kerusakan sebanyak 69 rumah yang berada di sejumlah wilayah dengan skala kerusakan yang berbeda-beda dari ringan, sedang hingga berat.
“Kami bersyukur karena masyarakat juga tidak hanya berpangku tangan menunggu bantuan dari pemerintah tetapi banyak yang sudah melakukan upaya perbaikan secara swadaya. Ada 56 rumah yang sudah diperbaiki secara swadaya,” ujarnya mengutip Antara.
Selain mendapat bantuan dari BPBD Kota Yogyakarta, korban angin puting beliung juga mendapat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta dengan nilai bantuan Rp5 juta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bantuan yang disalurkan oleh BPBD memang belum mampu mengembalikan rumah yang rusak seperti sediakala.
“Tentunya, pemilik rumah tetap harus menambah supaya rumah bisa diperbaiki seperti sediakala. Tetapi setidaknya, bantuan ini adalah wujud kebersamaan untuk saling menguatkan,” katanya.
BACA JUGA:
Heroe berharap masyarakat mendapat banyak pengalaman dari musibah yang menimpa. Di antaranya, memastikan kondisi bangunan dan konstruksi rumah dibangun dengan struktur yang baik dan kokoh.
“Kita tidak pernah tahu kapan bencana dan musibah akan datang. Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya mitigasi salah satunya memastikan bangunan memiliki struktur dan konstruksi yang baik supaya tahan gempa, tahan angin kencang atau bencana lain,” katanya.
Sementara itu, Ketua Rukun Kampung Sanggrahan Kelurahan Semaki Supadi menyampaikan terima kasih karena warganya mendapat bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak akibat angin puting beliung.
“Ada tiga warga yang menerima bantuan dari pemerintah. Rumah mengalami kerusakan sedang dan memang masih membutuhkan bantuan,” katanya.
Warga lain yang juga menjadi korban sebagian sudah melakukan perbaikan rumah serta ada bantuan dari pihak lain yang disalurkan oleh salah satu politikus dan partai politik.
Namun demikian, lanjut dia, ada beberapa rumah rusak yang tidak diusulkan untuk menerima bantuan karena memang pemilik berencana merobohkan bangunan. “Tetapi karena ada angin kencang, bangunan sudah roboh terlebih dulu jadi tidak diajukan memperoleh bantuan,” katanya.