PM Morawiecki Pasang Badan, Polandia Bakal Bantu Finlandia dan Swedia Jika Diserang Sebelum Jadi Anggota NATO
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menunjukkan formulir aplikasi Swedia dan Finlandia. (Sumber: NATO)

Bagikan:

JAKARTA - Polandia akan membantu Swedia dan Finlandia, jika mereka diserang sebelum memperoleh keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan pada Hari Kamis.

"Saya menganggap masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO sebagai sinyal penting untuk memperkuat keamanan di Eropa," katanya dalam sebuah konferensi, melansir Reuters 19 Mei.

"Saya ingin menjelaskan, jika terjadi serangan terhadap Swedia atau Finlandia selama aksesi (proses), Polandia akan membantu mereka," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Rabu, mempertimbangkan invasi Rusia ke Ukraina meski Turki keberatan, dengan proses aksesi yang diperkirakan hanya akan memakan waktu beberapa minggu.

Netral selama Perang Dingin, keputusan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO adalah salah satu perubahan paling signifikan dalam arsitektur keamanan Eropa selama beberapa dekade.

Langkah ini juga yang mencerminkan pergeseran besar dalam opini publik di kawasan Nordik sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

"Ini adalah momen bersejarah, yang harus kita rebut," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada seremoni singkat di mana Duta Besar Swedia dan Finlandia untuk aliansi itu, menyerahkan surat lamaran mereka, masing-masing dalam map putih bergambar bendera nasional setiap negara.

"Saya menyambut hangat permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Anda adalah mitra terdekat kami, dan keanggotaan Anda di NATO akan meningkatkan keamanan bersama kami," sambung Stoltenberg.

Aliansi tersebut menganggap, aksesi Finlandia dan Swedia akan sangat memperkuat dan meningkatkan kemampuannya di Laut Baltik.