CIANJUR - Jalur utama penghubung antar desa dan kecamatan di Cianjur selatan, Jawa Barat, tepatnya di Desa Situ Hiang, Kecamatan Pagelaran, Kamis 19 Mei, kembali tertutup longsor sehingga aktivitas perekonomian warga terhambat termasuk jalur menuju obyek wisata sementara terputus.
Camat Pagelaran, Denny Widya saat dihubungi Kamis, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk membersihkan material longsor agar akses jalan dapat kembali dilalui terutama untuk aktifitas warga dan wisatawan karena di jalur tersebut karena terdapat obyek wisata situ dan air terjun.
"Longsor untuk kedua kalinya melanda jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan itu, sehingga petugas gabungan termasuk TNI/Polri berusaha membuka kembali jalan yang tertutup longsor setinggi 1,5 meter dengan panjang longsor mencapai 10 meter," katanya dikutip Antara.
Ia menjelaskan, jalan yang tertutup longsor merupakan akses utama menuju obyek wisata Situ Hiang, Situ Beber dan Curug Ngebul yang sejak libur panjang hari raya, ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga luar kota. Sebelumnya hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam, sehingga menyebabkan tebing di pinggir jalan setinggi 20 meter longsor.
BACA JUGA:
"Jalan tersebut juga akses utama warga dari beberapa desa di Kecamatan Pagelaran, sehingga kami berupaya agar segera dapat dilalui kendaraan. Kami berharap ada bantuan alat berat agar proses menyingkirkan material cepat dilakukan," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menurunkan alat berat agar proses menyingkirkan material longsor dapat cepat dilakukan karena jalur tersebut merupakan jalur aktif.
"Kita upayakan dalam satu hari dapat tuntas kalau menggunakan alat berat, jalur yang terutup longsor merupakan akses utama warga beraktivitas termasuk aktifitas perekonomian dan juga jalur utama ke obyek wisata andalan di Kecamatan Sindangbarang," katanya.
Seiring tingginya curah hujan selama satu pekan terakhir, pihaknya mengimbau warga terutama pengendara yang melintas di sepanjang jalur selatan Cianjur, untuk tetap waspada karena sebagian besar wilayah tersebut rawan terjadi bencana alam longsor