Satgas: Pasien COVID-19 di Kalimantan Tengah Tinggal 12 Orang
Masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Palangka Raya. (ANTARA/Muhammad AH)

Bagikan:

KALTENG - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) jumlahnya saat ini tinggal 12 orang.

"Jumlah ini berdasarkan data terbaru tim satgas per Sabtu 14 Mei sore kemarin," kata Perwakilan Tim Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Kalteng Agus Siswadi di Palangka Raya, dikutip Antara, Minggu 15 Mei.

Selain sebanyak 12 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit, ada sebanyak 31 orang lainnya terkonfirmasi positif namun menjalani isolasi mandiri atau isoman. Dengan jumlah pasien terkonfirmasi positif dalam perawatan tersebut, maka persentase hanya sebesar 0,08 persen.

Berdasarkan data sebarannya, pasien yang sedang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di antaranya di Palangka Raya, Kapuas, Kotawaringin Timur, Murung Raya, serta beberapa lainnya.

Sementara itu berdasarkan data akumulasi sejak kasus pertama COVID-19 Kalteng ditemukan, jumlah pasien terkonfirmasi positif kini sebanyak 57.077 orang, terdiri dari 55.342 orang sembuh, 43 orang dalam perawatan dan 1.692 orang meninggal.

Lebih lanjut Agus mengingatkan, meski saat ini penyebaran kasus COVID-19 sudah melandai namun Satgas tetap meminta masyarakat disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

"Bersama-sama kita harus tetap mewaspadai penyebaran COVID-19, yakni dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan," katanya.

Protokol kesehatan yang selalu diingatkan tersebut, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menjauhi atau mencegah terjadinya kerumunan.

"Selain itu masyarakat juga diminta menyukseskan realisasi capaian target vaksinasi kepada masyarakat," jelasnya.

Dia mengatakan, memang capaian target vaksinasi saat ini sudah tinggi baik dosis satu dan dua, namun masih bisa terus ditingkatkan termasuk pada lansia dan lainnya. Tujuannya agar kekebalan kelompok atau herd immunity di tengah masyarakat bisa terwujud secara optimal.