JAKARTA - Situasi di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat mulai kondusif. Tapi masih ada massa yang berkumpul di satu lajur sambil membakar ban.
Kendaraan sudah bisa melintas setelah jalanan tutup total karena kericuhan. Massa sebelumnya melempari polisi dengan batu, tembakan gas air mata berkali-kali dikeluarkan menghalau massa.
Dilihat dari tayangan Kompas TV, tampak anggota Marinir sudah turun ke kawasan Tugu Tani. Ban yang dibakar di tengah jalan dipadamkan.
TNI memang membantu polisi dalam mengantisipasi kericuhan. Beberapa kelompok anggota TNI menyebar ke arah Sarinah dan Tanah Abang memastikan tidak ada massa berkumpul.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Nana Sudjana menceritakan kronologi munculnya sejumlah pemuda provokator setelah aksi unjuk rasa 1310 oleh Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) berakhir.
Nana menjelaskan, sekitar pukul 16.00 WIB, sekitar 4.000 massa ANAK NKRI membubarkan diri karena aksi mereka telah selesai.
Nana mengatakan aksi ANAK NKRI berjalan lancar. Sampai akhirnya, sekitar 600 provokator yang kebanyakan berusia pelajar ini masuk ke lokasi demo, mendekati pembatas kawat berduri dan mulai merusuh.
"Aksi berjalan lancar dari pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB sesuai kesepakatan. Nah, ketika anak NKRI selesai, anak-anak pelajar, STM, yang kita sebut anarko ini, mereka kembali dan melakukan upaya provokasi," kata Nana saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober
Nana menyayangkan aksi provokator yang dilakukan oleh mayoritas pelajar ini. Menurut dia, semestinya tugas para pelajar adalah belajar dan tidak masuk ke lokasi aksi.