JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya segera melaporkan temuan mereka secara lengkap pada pekan ini, tepatnya Sabtu, 17 Oktober.
"Diberi waktu sampai tanggal 17 untuk membuat laporan dan mendiskusikan semua fakta-fakta yang ditemukan sehingga sampai pada kesimpulan pada yang meyakinkan," kata Mahfud dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Selasa, 13 Oktober.
TGPF yang dibentuk sebagai upaya mengusut konflik di Intan Jaya ini telah kembali dari Papua ke Jakarta pada Senin, 12 Oktober kemarin setelah melaksanakan investigasi langsung.
Meski sempat mengalami pengadangan dan penembakan yang berujung pada terlukanya seorang anggota TGPF dalam proses investigasi tersebut, Mahfud merasa timnya telah bekerja baik. Sebab, selain dapat menembus blokade kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut, tim ini juga berhasil membuat keluarga korban yaitu keluarga Pendeta Yeremia terbuka memberikan kesaksian.
"Keluarga korban bisa ditemui dan memberikan kesaksian, menjelaskan fakta, bahkan menandatangani persetujuan dilakukan autopsi terhadap jenazah," ungkapnya.
BACA JUGA:
Tim yang bergerak dengan bantuan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat ini, kata Mahfud, juga telah menemui sejumlah saksi kunci dalam peristiwa penembakan di Intan Jaya dan berhasil mendapatkan data primer.
Selanjutnya, Mahfud juga menegaskan jika tim pencari fakta bentukannya itu adalah tim yang objektif. Sehingga, adanya kecurigaan jika tim ini adalah pesanan pemerintah sama sekali tidak benar.
"Di sini memang dari instansi pemerintah karena tugasnya. Tapi, mereka semua punya integritas," tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
"Oleh sebab itu saudara sekalian, ditunggu saja sampai tanggal 17," pungkasnya.