Satgas Sayangkan Angka Testing COVID-19 Musim Lebaran Rendah
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyayangkan rendahnya angka pemeriksaan spesimen (testing) pada musim Lebaran atau selama seminggu terakhir.

"Sayangnya jumlah orang yang diperiksa mingguan jumlahnya terus mengalami penurunan. Pada pertengahan Maret lalu hanya masih mencapai lebih dari satu juta orang diperiksa per minggu. Namun, angka ini terus menurun hingga pada minggu lalu menjadi hanya sekitar 300.000 orang saja," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 10 Mei.

Wiku menuturkan, penurunan angka testing ini membuat persentase kasus positif atau positivity rate mingguan yang saat ini juga ikut menurun menjadi lebih tidak akurat.

Pada pertengahan Maret lalu angka positivity rate pada tes PCR masih lebih dari 30 persen, di minggu lalu angka tersebut turun drastis menjadi hanya 1,73 persen saja orang yang positif dari total orang yang diperiksa.

"Hal ini perlu kita tingkatkan, karena semakin banyak orang yang dites, maka kita akan semakin dapat melihat gambaran penularan COVID-19 yang akurat di tengah masyarakat," ujar dia.

Wiku menyebut terdapat peningkatan angka mobilitas masyarakat, tak cuma terjadi di daerah tujuan mudik, melainkan hampir semua provinsi di Indonesia dalam seminggu terakhir.

Berdasarkan data yang disadur dari Google Mobility per tanggal 6 Mei 2022, kenaikan mobilitas pada umumnya terjadi pada lokasi ritel dan rekreasi, toko bahan makanan, taman dan pusat transportasi umum.

Karena itu, Wiku mengingatkan kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran pemeriksaan COVID-19 di tengah meningkatnya mobilitas dalam jumlah yang besar. Sebab, hal itu sama dengan meningkatkan jumlah orang yang berisiko.

"Untuk itu, masyarakat yang memiliki riwayat bepergian jarak jauh mengunjungi lokasi keramaian terlebih merasa bergejala, dimohon untuk segera dites. Jangan sampai ternyata kita tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang di sekitar kita, terutama kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penderita komorbid," imbuhnya.