Bagikan:

JAKARTA - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, dua wilayah di Nusa Tenggara Timur telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori sangat panjang.

"Dua wilayah yang telah mengalami HTH sangat panjang (31-60 hari) yaitu sekitar Rambangaru Kabupaten Sumba Timur dan sekitar Fatubenao Kabupaten Belu," ucap Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi, Selasa 10 Mei dinukil dari Antara.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi terkini iklim di wilayah NTT yang diperbaharui per 10 Mei 2022.

Agung mengatakan masyarakat di daerah dengan HTH sangat panjang itu perlu mewaspadai dampak bencana seperti krisis air bersih maupun ancaman kebakaran hutan dan lahan.

"Masyarakat perlu memiliki persediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam menghadapi ancaman kekeringan," katanya.

Lebih lanjut Agung menjelaskan berdasarkan pemantauan HTH pada Dasarian I Mei 2022, diketahui pada umumnya wilayah NTT berada pada kategori HTH sangat pendek (11-20 hari).

Sedangkan beberapa wilayah masih mengalami Hari Hujan (HH) yaitu di sekitar Mataloko Kabupaten Ngada, sekitar Bokasape, Watuneso, dan Kelimutu Kabupaten Ende.

Selain itu sekitar Paga dan Nangablo Kabupaten Sikka, dan di sekitar Waitabula Kabupaten Sumba Barat Daya.

Curah hujan yang tersisa, kata dia, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menampung air hujan untuk kebutuhan selama musim kemarau.