JAKARTA - Halte Transjakarta Bundaran HI dan sejumlah halte lainnya telah dapat beroperasi ala kadarnya setelah terbakar dan rusak massa usai unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis, 8 Oktober.
Saat mengetahui sejumlah halte dibakar dan dirusak, Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku geram. Sebab, menurutnya, halte yang dirusak di pusat Jakarta ini merupakan yang paling bagus di antara halte lainnya.
"Kita semua ikut geram karena halte kebanggaannya rusak berat. Apalagi halte yang rusak adalah halte terbaik, tercantik, dan tercanggih di Jakarta, mungkin di Indonesia," kata Anies dalam akun Instagramnya pada Senin, 12 Oktober.
Namun, kata Anies, kegeraman itu tak boleh mengalahkan kepentingan warga. Kata dia, semua fokus bekerja agar warga dapat kembali memanfaatkan fasilitas publik hari ini untuk aktivitas masyarakat.
Saat ini, halte-halte tersebut telah dapat digunakan dengan perbaikan sementara, selagi menunggu renovasi total dikerjakan. Anies mengapresiasi petugas yang telah memperbaiki halte sehingga dapat digunakan. Hal ini ditampilkan dalam unggahan foto di akun Instagram @aniesbaswedan.
"Di balik foto-foto halte yang telah kembali beroperasi ini, ada ratusan orang yang bekerja keras 24 jam. Siang malam, pagi sore, tanpa henti. Semua turun tangan untuk memulihkannya. Tak cuma urun angan," tutur dia.
Melanjutkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengajak masyarakat untuk menjaga fasilitas publik darurat ini, selagi menunggu renovasi, hingga kembali seperti semula.
"Api boleh membakar haltenya, tapi ilmu dan semangat membangun kembali demi warga tak ikut hangus terbakar, malah semakin menguat," kata dia.
Sebelumnya, ia menyebut puluhan halte TransJakarta dirusak massa ketika aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Kerugian diperkirakan mencapai Rp65 miliar.
"Jadi ada 46 halte yang mengalami kerusakan kemudian ada 3 halte yang rusak berat. Ini seperti halte di Bundaran HI, Tosari sama Sawah Besar. Itu rusak berat yang harus dirombak total," ujar Anies, Sabtu, 10 Oktober.
Ada 250 petugas dari beberapa dinas terkait dikerahkan untuk mempercepat pembersihan sisa-sisa kerusakan. Kemudian, dalam proses renovasi halte ditargetkan akan rampung di November mendatang. Perbaikan halte akan dilakukan oleh PT TransJakarta.
"Kita berharap dalam 5 minggu ini semua sudah mulai beroperasi lagi. Ini adalah asetnya PT Transjakarta yang akan memperbaiki ini semua," ungkapnya.