JAKARTA - Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, pagi ini telah dapat beroperasi kembali setelah dibakar saat pelaksanaan aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober lalu.
Hal ini dinyatakan oleh Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI, Naufal Firman Yurak dalam akun Twitternya. Pada unggahan video sekitar pukul 09.00 WIB, halte Transjakarta Bank Indonesia tampak tidak begitu ramai.
"Luar biasa ini, Halte @PT_Transjakarta Bundaran HI sudah kembali beroperasi," ucap Naufal dalam akun @firmanyursak, Senin, 12 Oktober.
Luar biasa ini, Halte @PT_Transjakarta Bundaran HI sudah kembali beroperasi😎 pic.twitter.com/pDmB4o0rzS
— Naufal Firman Yursak (@firmanyursak) October 12, 2020
Selain halte Bundaran HI, halte Tosari, dan Halte Sarinah juga terkena pembakaran oleh oknum pendemo yang dilakukan di pusat Jakarta tersebut. Meski bisa digunakan kembali, kedua halte ini masih dalam proses renovasi.
Untuk akses masuk penumpang, Transjakarta menempatkan mesin tap in sementara di halte yang sempat terbakar di koridor 1 tersebut.
BACA JUGA:
Minggu, 11 Oktober, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut proses renovasi halte yang rusak dan terbakar memerlukan waktu sampai 5 pekan.
"Proses pembangunan ulang itu perlu waktu kira-kira 5 minggu. Yang separuh, yang sebagian itu diperbaiki dipasang sementara. Jadi belum permanen, sampai separuh kemudian selesai, baru nanti diperbaiki lagi," ucap Anies.
Perbaikan halte akan berbarengan dengan penormalan operasi Transjakarta. "Nanti akan dibagi dua, sebagian rekonstruksi ditutup, separuh halte dipakai untuk aktivitas penumpang, setelah itu baru separuh berikutnya direkonstruksi," kata Anies.
Anies menyebutkan, 46 halte TransJakarta yang mengalami kerusakan, tiga di antaranya rusak berat. Tiga halte tersebut, yakni Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Sawah Besar. Perbaikan ketiga halte tersebut membutuhkan perombakan total.