JAKARTA - Badan Biologi Medis Federal Rusia (FMBA) berencana untuk memulai uji klinis vaksin anti-virus korona baru, Convasel, yang menargetkan orang lanjut usia (lansia) 60 tahun ke atas pada tahun ini
"Dengan mempertimbangkan pengalaman masa lalu dari pekerjaan penelitian tersebut dan uji pra-klinis dan klinis yang sukses, FMBA mempertimbangkan peluang meluncurkan uji klinis Convasel untuk orang berusia 60 dan lebih tua pada tahun 2022," terang Kepala FMBA Veronika Skvortsova kepada TASS seperti dikutip 9 Mei.
Sebelumnya Skvortsova mengatakan, vaksin anti-coronavirus Convasel sama efektifnya terhadap hampir semua varian, termasuk Omicron dan subvariannya.
"Kebanyakan epitop dalam protein-N dari strain SARS-CoV-2 yang berbeda adalah identik. Seseorang dapat mengharapkan respons imun yang identik setiap kali seseorang yang divaksinasi dengan Convasel bertemu dengan salah satu strain SARS-CoV-2 yang berkembang secara aktif: Omicron dan Subtipe Omicron BA.2 - Stealth Omicron," paparnya.
Vaksin anti-coronavirus Convasel dikembangkan oleh Institut Penelitian Vaksin dan Serum Federal Medical-Biological Agency, lembaga yang berbasis di St. Petersburg dan telah terdaftar di Kementerian Kesehatan Rusia pada 18 Maret.
Vaksin adalah emulsi untuk injeksi intramuskular. Volume satu dosis adalah 0,5 ml. Sebelumnya, Skvortsova mengatakan vaksin itu tidak memicu alergi.
BACA JUGA:
Produksi massal vaksin diluncurkan oleh institut tersebut pada 5 April. Menurut pernyataan Skvortsova sebelumnya, institut tersebut dapat memproduksi hingga dua juta dosis vaksin per bulan.
Untuk diketahui, vaksin Convasel dapat digunakan untuk vaksinasi ulang pasien yang sebelumnya menerima Sputnik V, EpiVacCorona dan CoviVac.