JAKARTA - Seorang pengemudi ojek online Maxim di Jakarta Selatan, J diduga menjadi korban pelecehan seksual calon penumpangnya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat sore kemarin.
J menuturkan, dirinya diajak berhubungan badan oleh calon penumpangnya yang berjenis kelamin laki-laki melalui aplikasi percakapan ojek online Maxim.
"Saya awalnya iseng nyalain aplikasi di Pasar Minggu abis dari rumah temen. Terus dapat order ke arah Cipete Utara. Saya klik dan diterima orderannya. Eh di notes ngajak hubungan badan," kata J saat dikonfirmasi, Sabtu, 7 Mei.
"Lalu saya balas chat-nya, 'Selamat Anda terlacak dan masuk Daftar Pencarian Orang'. Abis itu dia (calon penumpang) enggak dibales-bales. Dia takut. Eh di-cancel sendiri orderannya sama dia," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku baru kali pertama mendapatkan pesan pelecehan seksual tersebut.
BACA JUGA:
"Baru pertama kali ini dapet pelecehan seksual. Ya kaget ada aja gitu kan. Orang mau nyari duit dikerjainnya seperti itu," kataya.
Dirinya berharap aksi pelecean atau mengerjai pengemudi ojek online tidak terjadi lagi. Karena menurutnya, para pekerja itu murni untuk mencari uang.
"Ya semoga aja orang kaya gitu enggak ngerjain orang-orang yang bener-bener nyari uang kaya ojol. kasian kalau yang bener-bener mata pencariannya ojol tapi dapet order kaya gitu," tutupnya.