JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melaksanakan salat Idulfitri 1443 Hijriah di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta pada hari ini, Senin, 2 Mei.
Usai salat, dia sempat menyapa jamaah yang ikut salat dan berada di saf depan.
"Selesai menunaikan salat Idulfitri sekitar pukul 07.00 WIB, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kembali ke Gedung Agung. Sambil berjalan, presiden menyapa jamaah di beberapa saf depan," demikian dikutip dari rilis resmi Sekretariat Presiden, Senin, 2 Mei.
Saat salat, Jokowi didampingi anak bungsunya, Kaesang Pangarep. Sementara ibu negara, Iriana berada di saf khusus perempuan.
Salat Id tak hanya diikuti oleh Jokowi dan keluarganya tapi juga perangkat kepresidenan, paspampres, serta pegawai Istana Yogyakarta.
Dalam kegiatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Masmin Afif menjadi imam dan khatib. Sementara yang bertindak sebagai bilal adalah pengurus Masjid Darussalam Istana Yogyakarta, Abdul Rosyid.
Dalam khotbahnya, Masmin menyampaikan Idulfitri adalah momen emas untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan umat dengan saling peduli, berbagi, dan menghargai, saling merajut silaturahmi, menyapa dan memaafkan, serta mengaktualisasikan nilai-nilai fitrah dalam perbuatan nyata dan perilaku mulia.
Dia juga berharap momen lebaran tahun ini bisa membuat masyarakat lebih peduli apalagi pandemi COVID-19 masih terjadi. Sehingga, ke depan, tatanan masyarakat yang berharkat dan bermartabat bisa terjadi.
"Semoga momentum Idulfitri juga benar-benar mampu mengantarkan tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai agama, akhlak mulia, kebersamaan dan kasih sayang, dan terus saling peduli di tengah pandemi demi terciptanya tatanan masyarakat yang berharkat dan bermartabat, sejahtera dan berkeadaban, di bawah naungan rida, magfirah, dan kasih sayang Allah," kata Masmin saat menyampaikan khotbah di hadapan Presiden Jokowi.
Sejumlah pejabat turut hadir di acara salat Idulfitri tersebut. Mereka adalah Haryadi Suyuti, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Widi Prasetijono, Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen Afianto.