Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok, Mirna (40) mengatakan memilih mudik di H-1 Idulfitri dari Pelabuhan Tanjung Priok karena suasananya lebih kondusif.

"Karena lebih leluasa, lebih sedikit penumpangnya, daripada kemarin. Kalau kemarin lebih padat, kalaupun di sini nggak bisa duduk. Soalnya saya bawa anak kecil usia 9 tahun," katanya kepada Antara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu 1 Mei.

Selain dengan anak, Mirna yang bertujuan ke Kijang, Kepulauan Riau, mengatakan melakukan mudik bersama suami, ibu, dan adiknya.

Sebagai seorang buruh yang berasal dari Depok, ia memilih pulang kampung ke rumah mertuanya dengan kapal karena ongkosnya lebih murah.

"Tadinya tidak ada rencana mau balik ke sana, karena mertua saya tadinya mau ke sini, eh tidak jadi karena harga tiket pesawat melonjak dari sekitar Rp550 ribu dari Batam menjadi lebih dari Rp1,6 juta," katanya.

Ibu mertuanya juga merupakan seorang janda yang sudah cukup tua, sehingga ia khawatir kalau membiarkannya melakukan perjalanan seorang diri.

"Karena di sana penuh juga bandara, ada yang dari sana mau ke Jakarta, atau dari Jakarta tiba di sana," katanya.

Apabila berangkat pukul 18.00 WIB dan tanpa transit, Mirna memperkirakan ia akan tiba di Kijang keesokan hari pukul 10 pagi.

Ia berencana mudik di rumah orang tua suaminya selama seminggu sebelum kembali ke Jakarta karena anaknya harus sekolah.