Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia menggempur wilayah Donbas timur Ukraina pada Sabtu tetapi gagal merebut tiga wilayah sasaran, kata militer Ukraina, sementara Moskow mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina menghambat negosiasi damai.

Rusia berusaha untuk merebut wilayah Lyman di Donetsk, serta Sievierodonetsk dan Popasna di Luhansk, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam pembaruan harian.

"Tidak berhasil (merebut), pertempuran berlanjut," sebut Staf Umum melansir Reuters 30 April.

Moskow berharap untuk mengambil kendali penuh atas wilayah Donbas timur yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, yang sebagian sudah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sebelum invasi.

Pada Hari Sabtu, Moskow mengatakanunit artilerinya telah menyerang 389 sasaran Ukraina semalam. Gubernur wilayah Bryansk Rusia mengatakan, pertahanan udara telah mencegah sebuah pesawat Ukraina memasuki wilayah itu. Akibatnya penembakan menghantam bagian-bagian terminal minyak, kantor berita Rusia melaporkan.

Sementara di pihak Ukraina, Gubernur Lugansk Serhiy Gaidai mengatakan Rusia menembaki seluruh wilayah "tetapi mereka tidak dapat menembus pertahanan kami". Dia mengatakan, warga sipil akan terus dievakuasi meskipun dalam situasi sulit.

Kendati demikian, Gaidai mengatakan, dua sekolah dan 20 rumah dihancurkan oleh serangan Rusia pada Hari Jumat di Kota Rubizhne dan Popasna di Lugansk.

Mykola Khanatov, kepala administrasi militer di Popasna, mengatakan dua bus yang dikirim untuk mengevakuasi warga sipil dari kota itu ditembaki oleh pasukan Rusia pada Hari Jumat. Tidak ada kabar dari pengemudi, dia tidak mengatakan berapa banyak orang di dalam bus.

Ada juga laporan serangan di tempat-tempat di luar Donbas, termasuk di daerah Dnipro dan Zaporizhzhia selatan dan kota timur laut Kharkiv, di mana gubernur regional mengatakan daerah pemukiman telah ditembaki semalaman.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Hari Sabtu, Rusia telah dipaksa untuk menggabungkan dan mengerahkan kembali unit yang terkuras dan berbeda dari kemajuan yang gagal di timur laut Ukraina.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tentang apa yang terjadi di lapangan.

Diketahui, Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.

Perang telah mengubah kota-kota menjadi puing-puing, membunuh ribuan dan memaksa 5 juta orang Ukraina melarikan diri ke luar negeri. Setelah gagal merebut ibu kota, Rusia kini fokus ke timur dan selatan Ukraina.