Bagikan:

PONTIANAK - Kepala Pusat data dan Informasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar melakukan pemantauan pelaksanaan siaga khusus Lebaran Idul Fitri 2022 di alur Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Pelaksanaan siaga khusus Lebaran Idul Fitri 2022 tahun ini kami lakukan di beberapa kota, titik penyeberangan dan lokasi wisata termasuk di wilayah Kalimantan Barat," kata Didi Hamzar di Pontianak, Sabtu 30 April.

Dia menjelaskan siaga khusus Lebaran pihaknya lakukan mulai di Kantor SAR Pontianak, Pos SAR Sintang, Pos SAR Ketapang, Pos SAR Sintete, unit Siaga Kayong Utara, penyeberangan Rasau Jaya dan tempat-tempat yang sudah dipetakan yang akan terjadi peningkatan arus barang dan orang sepanjang mudik dan balik Lebaran Idul Fitri tahun 2022.

Dia menambahkan untuk transportasi sungai alur pelayaran Sungai Kapuas menjadi prioritas utama dalam siaga Lebaran kali ini

"Untuk Kantor SAR Pontianak Sungai Kapuas ini merupakan sungai terpanjang, kiri dan kanan merupakan pemukiman apalagi perayaan lebaran ini biasa juga dilakukan permainan meriam karbit dan ini akan menjadi siaga SAR khusus yang akan ditingkatkan kesiapsiagaannya," ujarnya dikutip Antara.

Didi mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, jangan sampai di tengah kegembiraan hingga melupakan keselamatan bersama.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI-Polri dan juga masyarakat diimbau agar kenali risiko ditempat anda dan selalu waspada, jangan terlalu gembira hingga melupakan tentang keselamatan," ujarnya.

Pada pelaksanaan pemantauan tersebut terlihat peningkatan arus transportasi dari dan menuju Kota Pontianak dengan rata-rata di dominasi angkutan orang dan barang.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan untuk menghadapi Lebaran kali ini, pihaknya telah menyiapkan alat utama dan personel khususnya pada pelaksanaan permainan meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas atau tepatnya wilayah Kota Pontianak.

"Dua tahun terakhir memang tidak diadakan festival meriam karbit ini, tetapi berdasarkan pengalaman banyak penduduk menggunakan sampan hilir mudik. Dengan peralatan pengamanannya terbatas,  kami tetap cermati jika terjadi sesuatu yang membahayakan dapat segera ditangani," ungkapnya.