Tingkat Kepuasan Jokowi Menurun, PKB: Pertanda Buruk Bagi Stabilitas Politik 
Wakil Ketum PKB Jazilul Fawaid/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketum PKB Jazilul Fawaid merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun. Kondisi ini disebut pertanda buruk bagi stabilitas politik di masa yang akan datang. 

"Ini petanda buruk bagi stabilitas politik ke depan," ujar Jazilul, Kamis, 28 April.  

Jazilul kemudian menyinggung soal fitnah hingga kabar bohong atau hoaks yang belakangan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.  

"Artinya fitnah, hoaks, dan opini berhasil menurunkan kepercayaan pada kinerja pemerintah. Pertumbuhan ekonomi kalah dengan perkembangan omelan netizen," katanya. 

Namun, Wakil Ketua MPR itu menilai kinerja pemerintahan Jokowi cukup stabil. Bahkan, kata Jazilul, pemerintah telah mampu menangani permasalahan ekonomi dalam situasi pandemi COVID-19 dibandingkan dengan negara lain di Asia.

Menurutnya, penilaian publik sangat bergantung pada citra dan persepsi dari para elite yang bekerja dalam pemerintahan. 

"Kinerja pemerintah Jokowi stabil dan mampu menangani gejolak ekonomi dibanding negara negara lain di Asia dalam situasi COVID," kata Jazilul.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah pada April berada pada angka 59,9 persen. Hasil ini menurun tajam bila dibandingkan dengan Januari 2022, sebesar 75,3 persen. 

"Di bulan April 14 sampai 19 April, yang puas atau sangat puas (dengan kinerja Presiden Jokowi) kalau kita totalkan 59,9 persen, yang kurang puas 38,6 persen. Jadi lebih banyak yang puas," ujar Burhanuddin dalam paparan survei secara daring, Selasa, 26 April.