NasDem ke Erick Thohir: Kok <i>Ujug-ujug</i> Ngomong Mafia di Kementan?
Menteri Erick Thohir saat memberi kuliah umum ”BUMN dan Akselerasi Kolaborasi Industri Pendidikan Tinggi melalui Hybrid University Model dan Transformasi Digital” di Unpad, Bandung, Sabtu 23 April (Foto: Yuli Hantoro/Unpad)

Bagikan:

JAKARTA - DPP Partai NasDem meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan secara spesifik mengenai keberadaan mafia bibit di sektor pertanian yang diungkap saat memberi kuliah umum di Unpad.

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Hermawi Taslim, memastikan partainya akan tegas meminta Syahrul Yasin Limpo mundur dari Menteri Pertanian jika ucapan Erick itu terbukti benar.

"Kalau hal itu ada (mafia bibit), maka NasDem akan mendesak Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mengundurkan diri dari kabinet karena telah mencederai misi pengabdian restorasi yang diamanatkan oleh partai kepada beliau," tegas Hermawi dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin 25 April.

Namun NasDem akan meminta Erick lebih dahulu menjelaskan pernyataannya itu. Pasalnya Syahrul Limpo merupakan kader NasDem yang ditugaskan membantu Presiden Joko Widodo di kabinet.

Dia pun menegaskan, jika memang ada bukti kuat terkait dugaan penyimpangan di Kementerian Pertanian, maka NasDem pun meminta KPK atau Kejaksaan Agung untuk segera mengusut tuntas.

Hermawi lalu mempertanyakan pernyataan yang terkesan tiba-tiba dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait adanya mafia di Kementan.

"NasDem juga ingin bertanya kepada Erick Thohir kok ujug-ujug ngomong soal mafia di Kementan," katanya mempertanyakan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran mengungkap ada mafia bibit di sektor pertanian.

"Bibit pun ada mafianya. Banyak petani mendapatkan bibit yang hybrid, yang salah, sehingga ketika tumbuh tidak baik," tuding Erick.

Karenanya, Erick pun berharap agar praktik mafia tidak bisa dibiarkan berkembang karena menurunkan kualitas bibit yang diterima petani.