Petugas Gabungan Tertibkan Manusia Gerobak di Kawasan Menteng Jakpus
Petugas gabungan Satpol PP dan Sudinsos Jakpus menertibkan manusia gerobak di kawasan Menteng Jakarta Pusat/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Fenomena manusia gerobak di pusat kota Jakarta sulit dientaskan Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, jumlah manusia gerobak semakin bertambah dan menjamur di beberapa titik daerah, terutama di sekitar perumahan elit.

Seperti di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah gelandangan menggunakan gerobak untuk dijadikan "rumah darurat". Dan pemandangan itu kian menjamur di kawasan Menteng.

Mereka kerap berpindah tempat. Bahkan, mereka tidur di atas gerobak yang telah didesain khusus menjadi kamar tidur beralaskan kardus dan terpal plastik.

Rabu 20 April, malam, sekitar pukul 23.00 WIB, Tarno (54) salah satu pria yang dicap sebagai manusia gerobak mengalami ‘mimpi buruk’ dalam tidurnya.

Tarno mendadak panik ketika tidurnya dibangunkan oleh petugas gabungan. Dengan wajah kusam dan tubuhnya yang lusuh, Tarno terlihat gusar saat tidurnya dibangunkan petugas.

"Ada apa pak? Saya lagi tidur kok dibawa?," ucap Tarno di Kawasan Menteng.

Lantas pria itu langsung dibawa petugas gabungan ke dalam mobil kendaraan dinas operasional (KDO) Sudin Sosial Jakarta Pusat. Tarno diamankan petugas untuk diberikan pembinaan sosial agar tidak terlantar lagi di pinggir jalan.

Diketahui, Tarno sebelumnya tinggal menggelandang di kolong jembatan flyover Jalan Latuharihari, Kecamatan Menteng. Tarno mengaku sudah beberapa bulan tinggal di gerobak karena tak mampu membayar sewa kontrakan di Jakarta.

Sementara gerobak milik Tarno diamankan Satpol PP untuk didata.

"Kita lakukan untuk memanusiakan mereka yang tidur di jalanan dan di dalam gerobak. Kita memanusiakan dengan cara melakukan pembinaan dan nantinya akan disalurkan keahlian oleh Sudin Sosial Jakarta Pusat," kata Kasatpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan kepada VOI di lokasi penertiban.

Bernard memastikan, kegiatan penertiban terhadap gelandangan dan PMKS yang dilakukannnya tidak berkaitan dengan adanya rencana aksi unjukrasa di Jakarta Pusat pada Kamis 21 April.

"Ini giat rutin, kita hanya amankan Jakarta Pusat dari PMKS. Jadi kita melakukan agar manusia gerobak tidak bertambah lagi khususnya pada bulan suci Ramadan. Kita akan terus lakukan kegiatan ini kedepan," terangnya.

Adapun operasi dilakukan di sejumlah titik kawasan Menteng dan akan berlanjut ke kawasan Tanah Abang.

"Manusia gerobak, jangan terulang lagi. Gerobak jangan jadi tempat tinggal, kita akan lakukan pembinaan," kata Bernard.