Bagikan:

JAKARTA - Stafsus Mensesneg Faldo Maldini, menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih baik mengejar julukan Bapak Rekonsiliasi. Fahri menilai Jokowi mesti menyatukan negara yang terpecah di arus bawah. 

"Menanggapi pernyataan Bang Fahri Hamzah mengenai Presiden Jokowi sebagai Bapak Rekonsiliasi, kami kira Pak Jokowi punya banyak capaian di berbagai bidang. Semuanya sudah dikerjakan dengan sebaik-baiknya," ujar Faldo kepada wartawan, Senin, 18 April.  

Faldo lantas menyebut capaian Jokowi saat menangani pandemi merupakan prestasi. 

"Kita lihat penanganan pandemi. Kita salah satu yang terbaik di Asia. Kalau pandemi nggak beres, kita tidak bisa bicara yang lain hari ini," kata Faldo. 

Faldo pun menyebut Fahri juga cocok dijuluki sebagai 'Kakak Rekonsiliasi' yang memperhatikan kondisi bangsa saat ini. 

"Saya kira, sebagai politisi senior Bang Fahri sepertinya lebih layak dijuluki Kakak Rekonsiliasi, yang memikirkan dan berjuang dalam keterbelahan masyarakat hari ini," kata Faldo.

Meski begitu, Faldo menilai, tidak ada momentum khusus publikasi julukan dari enam Presiden Indonesia. Sebab menurutnya, semua yang dipublikasikan oleh akun Setneg merupakan reproduksi konten dari Balai Kirti.

"Kami kira membicarakan spirit dari setiap kepresidenan perlu dilakukan setiap saat. Sehingga masyarakat semakin menghargai apa yang sudah kita capai sebagai bangsa. Selain itu, ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan awareness dari museum Kepresidenan sendiri," kata Faldo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, menyarankan Presiden Jokowi mengejar julukan Bapak Rekonsiliasi.

Pasalnya, mantan Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu khawatir kondisi Indonesia yang agak terpecah di arus bawah.

"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput itu sebabnya, kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi," kata Fahri, Senin, 18 April. 

"Sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," sambungnya.