Bagikan:

JAKARTA - Ketersediaan minyak goreng serta harga yang selangit menimbulkan permasalahan di masyarakat. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang termasuk daerah dengan penyumbang CPO (crude palm oil) atau minyak kelapa sawit terbesar.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Hairis Salamad menilai, permasalahan ini muncul akibat lemahnya pengawasan pemerintah daerah. Hal tersebut berdampak pada distribusi ke masyarakat yang tidak lancar.

"Saya lihat tata niaga minyak goreng perlu disempurnakan. Saya percaya stok minyak goreng kita melimpah, tapi mungkin saja ada fase-fase penimbunan. Ini yang perlu dikejar supaya tidak ada lagi lonjakan harga," tegas Hairis di Sampit, seperti dikutip Antara, Sabtu 16 April.

Hairis mengaku sangat prihatin dengan masalah gejolak minyak goreng. Sangat ironis, tingginya harga minyak goreng itu juga sampai terjadi di Kotawaringin Timur.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menyebut, areal perkebunan kelapa sawit di daerah ini bahkan sudah mencapai 49 persen dari luas wilayah, namun ironisnya masyarakatnya juga harus dipusingkan dengan lonjakan harga minyak goreng.

Hairis bersama stafnya sudah pernah turun langsung mengecek ketersediaan minyak goreng di ritel modern, ternyata kosong, padahal selama ini pemerintah kabupaten selalu mengklaim bahwa stok mencukupi.

Dia berharap Dinas Perdagangan dan Perindustrian benar-benar melihat fakta di lapangan. Masyarakat jangan hanya diberikan janji manis.

"Harapan masyarakat, stok tersedia dan harga murah. Jangan sampai ayam mati di lumbung padi. Kasihan masyarakat. Pengawasan oleh pemerintah daerah belum maksimal. Jangan hanya data laporan. Harus turun ke lapangan," tegas Hairis.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, Kasihan saat audiensi dengan mahasiswa di gedung DPRD Kotawaringin Timur, Rabu (13/4) lalu menegaskan bahwa stok minyak goreng di daerah ini aman.

"Stok minyak goreng curah sebanyak 1.182.836 liter, minyak goreng kemasan sederhana 85.608 liter dan kemasan premium 34.204 liter. Stok sangat banyak. Kalau kita boleh melihat ke pasaran, di sana tidak pernah adanya kesulitan masyarakat sampai berduyun-duyun atau berdesak-desakan mencari minyak goreng," ujar Kasiyan.

Menurutnya, saat ini ada satu produsen yang memproduksi minyak goreng di Kotawaringin Timur sehingga ketersediaan minyak goreng di daerah ini aman. Pihaknya juga terus mengawasi distribusi dan stok di pasaran agar selalu terjaga.