BIN Bengkulu Vaksinasi Penerima BLT Minyak Goreng
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

REJANG LEBONG - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bengkulu menggelar vaksinasi COVID-19 di Rejang Lebong dengan menyasar ratusan penerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.

Koordinator Wilayah III BIN Daerah Bengkulu Kombes Edi Bastari mengatakan vaksinasi tersebut dilaksanakan untuk pemberian dosis 1, 2 dan dosis 3 atau booster.

"Kegiatan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan hari ini mengacu pada Perpres nomor 14 tahun 2021, terkait pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19," kata dia dikutip Antara, Rabu, 13 April.

Edi menjelaskan, pada pelaksanaan pembagian BLT minyak goreng yang dilaksanakan di daerah itu masih ada penerimanya yang mengikuti vaksinasi pemberian dosis 1 sehingga untuk pencairan bantuan berikutnya agar lebih selektif lagi dalam menyalurkan bansos.

Kegiatan vaksinasi yang digelar pihaknya tersebut, kata Edi, dilakukan bekerja sama dengan petugas Dinkes setempat, TNI/Polri. Pelaksanaan vaksinasi ini selain dilaksanakan di Kabupaten Rejang Lebong juga di wilayah Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong.

Menurut dia, kalangan masyarakat penerima BLT minyak goreng yang di bawah Kantor Pos Curup mencapai 34.853 KPM atau keluarga penerima manfaat tersebar di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 18.545 KPM, Kabupaten Lebong sebanyak 7.564 KPM dan Kabupaten Kepahiang sebanyak 8.744 KPM.

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Curup Andi Permana menyatakan penerima BLT minyak goreng ini juga menerima pembayaran BLT sembako. Untuk Kabupaten Rejang Lebong jumlah penerimanya mencapai 18.545 KPM. Penerima bantuan ini berasal dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan program Keluarga Harapan (PKH) yang tersebar dalam 15 Kecamatan di Rejang Lebong.

Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp500.000 yang terdiri dari BLT minyak goreng Rp300.000 untuk pembayaran bulan April, Mei dan Juni. Kemudian ditambah dengan pencairan BLT sembako atau BPNT untuk bulan Mei sebesar Rp200.000.