JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengapresiasi kerja keras TNI sejak masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, hingga saat ini karena selalu berjuang menjadi penjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI.
Selain itu, apresiasi ini juga diberikan karena banyak kontribusi yang dilakukan oleh TNI. Bukan hanya melalui operasi militer untuk perang tapi juga operasi militer selain perang. Seperti menghadapi bencana alam hingga menghadapi pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat bertindak sebagai pemimpin upacara dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI ke-75 yang dilaksanakan di Istana Negara secara daring.
"Dalam sejarah panjang TNI, kontribusi TNI untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui OMP, operasi militer untuk perang tapi juga melalui OMSP operasi militer selain perang yang dengan sigap membantu rakyat yang sedang menghadapi bencana alam, termasuk menghadapi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," kata Jokowi saat menyampaikan amanatnya yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 5 Oktober.
Dalam amanatnya, Jokowi juga memberikan apresiasi bagi para prajurit TNI yang selalu mengawal NKRI dan selalu berada di garda terdepan dalam misi kemanusiaan.
"Saya juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para prajurit TNI yang selalu berada di Garda terdepan dalam misi kemanusiaan. Terima kasih kepada TNI yang terlibat dalam penanganan korban bencana alam dan kebakaran hutan dan terima kasih atas peran aktif TNI dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 baik dalam pendisiplinan penerapan protokol kesehatan maupun dalam perawatan di rumah sakit TNI," ujarnya.
Menurut eks Gubernur DKI Jakarta ini, karakter pejuang TNI memang sudah tertanam dalam diri prajurit selama ini. Namun, karakter ini harus selalu dibarengi dengan sinergi untuk bekerja sama saling membantu dengan berbagai pihak dan elemen demi membangun pertahanan yang makin kokoh.
"Karakter pejuang yang selalu siap bersinergi untuk bekerja sama, bahu membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antar korps, sinergi antar matra, sinergi antar instansi, serta sinergi antar TNI dan Polri. Sinergi adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang makin kokoh dan efektif," tegasnya.
Karakter pejuang ini jugalah yang harus membuat TNI selalu siap untuk menjawab panggilan tugas di manapun dan kapanpun. "Oleh karena itu kita perlu TNI yang profesional yang benar-benar terdidik dan terlatih, yang terus meningkatkan kemampuannya agar selalu siap dalam memenuhi panggilan tugas," ujarnya
BACA JUGA:
Berikan tanda jasa dan anggota kehormatan ke tiga anggota TNI
Dalam peringatan hari ulang tahun ini, sebagai bentuk apresiasi, Presiden Jokowi juga menganugerahkan tanda jasa dan kehormatan bagi tiga anggota TNI yang dianggap telah menjalankan tugas lebih dari tugas pokoknya.
Tanda kehormatan ini diputusan melalui Keputusan Presiden Nomor 922, 27/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Jalasena Nararya, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Mayjen TNI Suharyanto.
"Presiden menimbang, sebagai penghargaan kepada AD, AL, dan AU yang di bidang tugas kemiliteran menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara tanpa merugikan tugas pokoknya," kata Suharyanto saat membacakan Keppres tersebut dalam rangkaian kegiatan yang sama.
Adapun tiga anggota TNI yang mendapatkan bintang militer tersebut adalah Kolonel Infanteri Sri Widodo dianugerahi tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya; Kapten Marinir Suryo Hadi Umar dianugerahi tanda kehormatan Bintan Jalasena Nararya; dan Pembantu Letnan Satu Sobirin dianugerahi tanda kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.