Ikut Puasa dan Kali Pertama Merasakan Berbuka, Wanita non-Muslim di Dubai: Seteguk Air Terbaik yang Pernah Saya Miliki
Ilustrasi buka puasa. (Wikimedia Commons/AMISOM Public Information)

Bagikan:

JAKARTA - Toleransi dalam berbagai hal menghadirkan kerukunan dan keindahan, termasuk dalam hal menjalankan ibadah. Misalnya seperti yang dilakukan oleh wanita non-Muslim ini.

Tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab, Wanita ini berjanji untuk berpuasa selama satu bulan penuh pada Ramadan tahun ini, sebagai bagian dari upaya menghormati teman-teman Muslimnya yang berpuasa.

Setelah tinggal di Timur Tengah selama 13 tahun, wanita bernama Liberty Gelderloos (39) kelahiran Amerika Serikat ini, fasih dalam praktik Ramadan tetapi tidak pernah menjalankan ibadah puasa.

Setelah menyaksikan teman-teman dan rekan-rekannya berpantang makan dan minum dari fajar hingga senja sepanjang bulan suci, dia berkata ingin mencobanya sendiri dan kembali ke dasar.

"Saya tinggal di Iran selama sembilan tahun sebelum pindah ke Dubai dan selalu penasaran untuk mencoba puasa, tetapi saya tidak pernah benar-benar berkomitmen untuk itu," ujarnya melansir The National News 6 April.

"Saya bersama salah satu teman saya di Abu Dhabi pada akhir pekan dan dia bersiap untuk menandai hari pertama puasanya, jadi saya pikir, mengapa tidak bergabung dengannya sebagai tanda penghormatan," sambungnya.

"Hari pertama terasa menyenangkan. Saya bangun jam 4.30 pagi, minum satu botol air untuk mencoba dan menghidrasi tubuh saya untuk hari berikutnya, lalu minum seteguk air berikutnya saat berbuka puasa."

"Itu adalah seteguk air terbaik yang pernah saya miliki dalam hidup saya," tandasnya.

Meskipun mengalami beberapa sakit kepala selama beberapa hari pertama, Gelderoos, seorang praktisi kesehatan, mengatakan konsep puasa telah mengajarinya banyak hal tentang rasa syukur.

Dia berkata, dia memiliki lebih banyak waktu dalam sehari untuk merenungkan pelajaran yang didapat. Dia menikmati tidak perlu repot menyiapkan dan memecahkan makanan dan minuman beberapa kali sehari.

"Saya merasa sangat tenang, tenang dan saya merasa indra saya meningkat," tuturnya.

"Teman-teman Muslim saya telah melakukan ini hampir sepanjang hidup mereka. Dan mereka selalu memberi tahu saya, ini adalah waktu yang paling mereka nantikan."

"Mereka menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga saat sahur dan berbuka puasa, itu memberi mereka penghargaan yang mendalam atas semua yang mereka miliki."

"Saya pikir puasa selama Ramadan adalah komitmen besar untuk diri Anda sendiri, tubuh Anda, jiwa Anda dan bagi umat Islam, iman mereka," tandasnya.

Dalam hal rutinitas hariannya, Gelderloos mengatakan hal itu hampir sama, selain bangun pagi untuk minum air saat sahur.

Tidak seperti beberapa orang, dia mengatakan dia tidak tidur siang di siang hari, serta tetap melakukan sesi yoga kundalini selama 45 menit sebelum berbuka puasa.

"Saya tidak bisa menjelaskannya, tetapi saya memiliki energi yang sangat tinggi saat itu, makanya saya berolahraga," ungkapnya.

"Teman-teman saya yang berpuasa cenderung berolahraga sebelum berbuka puasa juga, jadi saya kira saya mengikuti jejak mereka," sambungnya.

"Saya juga disuruh berbuka dengan kurma dulu, baru air. Saya melakukannya sebaliknya. Saya sangat menikmati pengalaman dan berbagi cerita dengan orang lain. Ini memicu banyak rasa ingin tahu," pungkasnya.