Baru Dilantik, KPU 2022-2027 Langsung Pelajari Rencana Penyelenggaraan Pemilu 2024
Tujuh Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027 akan langsung mempelajari seluruh rencana penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sebelumnya mulai dipersiapkan oleh KPU periode 2017-2022.

Bagikan:

JAKARTA - Tujuh Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027 akan langsung mempelajari seluruh rencana penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sebelumnya mulai dipersiapkan oleh KPU periode 2017-2022.

Hal ini dikatakan oleh Anggota KPU 2022-2027 Hasyim Asy'ari sesaat setelah KPU periode baru ini dilantik oleh Jokowi di Istana Negara.

"Kami segera melakukan konsolidasi internal untuk mempelajari apa yang sudah disiapkan oleh KPU periode sebelumnya," kata Hasyim dilihat dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 12 April.

Hasyim menuturkan, pemungutan suara Pemilu 2024 digelar pada Rabu, 14 Februari 2024. Sementara, rencananya tahapan pemilu akan dimulai pada 14 Juni 2022.

Melihat tahapan dimulai hanya dalam waktu dua bulan dari sekarang, Hasyim mengaku pihaknya akan mengebut persiapan penyelenggaraan, mulai dari konsolidasi internal; pembahasan rapat mengenai tahapan, jadwal, program, dan anggaran Pemilu 2024; hingga penyusunan sejumlah peraturan KPU.

KPU 2022-2027 akan memulai pembahasan dengan mengikuti raat dengar pendapat (RDP) di gedung DPR RI bersama Komisi II DPR, pemerintah, dan penyelenggara pemilu lainnya pada Rabu, 13 April esok hari. Karenanya, Hasyim berharap peraturan KPU mengenai pemilu dapat segera disusun.

"Semoga dalam waktu dekat kita dapat menetapkan peraturan KPU tentang tahapan Pemilu 2024 dalam rangka untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pemilu tahun 2024 akan berjalan sesuai dengan rencana jadwal yang telah ditentukan," ujar Hasyim.

Sebagai informasi, tujuh komisioner KPU yang dilantik Jokowi pada hari ini adalah Betty Epsilon Idrus, Hasyim Asy'ari, Mochammad Afifudin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz.

Mereka yang dilantik namanya sudah lebih dulu dipilih oleh Komisi II DPR RI dan diketuk saat rapat paripurna sebelum namanya dikirim ke meja Presiden Jokowi.