MEDAN - Berbagai langkah dilakukan Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk membantu membangkitkan kembali para penggiat UMKM yang terdampak dari pandemi COVID-19.
Terbaru, menantu Presiden Joko Widodo itu berharap pembelian sepatu di lingkungan Pemko Medan juga menggunakan hasil produk dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pengadaan makan dan minum di lingkungan Pemko Medan saat ini sudah menggunakan produk UMKM. Saya berharap tahun depan, pembelian sepatu dinas juga menggunakan produk UMKM," kata Bobby Nasution, Senin, 11 April.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Bobby Nasution mengusulkan agar pengadaan pakaian dinas yang setiap tahun dianggarkan bisa dialokasikan untuk pembelian sepatu dinas dari pelaku UMKM.
"Jangan setiap tahun beli pakaian dinas terus, kalo bisa dialokasikan untuk pembelian sepatu dinas, bisa itu sepatu resmi maupun kets," ungkapnya.
Dengan langkah yang dilakukan ini, Bobby Nasution mengharapkan agar industri sepatu yang dihasilkan pelaku UMKM bisa maju dan berkembang. Karena itu, Bobby minta kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan segera mendaftarkan kelompok-kelompok usaha sepatu yang ada dalam E-Katalog.
Menurutnya, masalah pendataan KUMKM sangat penting dilakukan. Di samping itu, lanjut Bobby, pengklasifikasian kategori UMKM seperti apa yang dimaksud dengan ultra mikro, mikro, kecil dan menengah harus dilakukan dengan kuat dan menyeluruh.
Dengan begitu, kategori UMKM di masing-masing wilayah harus sama dan selaras sehingga Pemko Medan memiliki basis data yang kuat.
BACA JUGA:
Guna mendukung terciptanya basis data yang kuat tersebut, Bobby Nasution meminta kepada jajaran kecamatan dan kelurahan turut membantu Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan agar mendata warganya yang memiliki usaha di wilayahnya masing-masing.
Dengan begitu, program pembinaan akan mudah dilakukan. Termasuk dalam penyaluran bantuan sehingga tepat sasaran.
Tak hanya itu, Bobby Nasution juga mengingatkan dan terus mendorong Dinas Koperasi dan UKM agar penggunaan teknologi harus masif dilakukan, terutama dalam kegiatan ekonomi. Ia menegaskan, pelaku UMKM saat ini masih belum banyak yang mengetahui tentang digitalisasi.
"Jadi saya minta Dinas Koperasi dan UKM harus banyak melakukan program pengembangan UMKM, terutama digitalisasi," pesannya.