Bagikan:

JAKARTA - Polisi mengungkap fakta baru di balik pelarian Cai Changpan dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang. Napi narkoba yang divonis mati itu ternyata sempat menjalani pendidikan militer.

"Karena yang bersangkutan (Cai Changpan) ini memang pernah mengikuti pendidikan kemiliteran di China sana," ujar Labid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat 2 Oktober.

Dengan mengikuti pendidikan militer, Cai Changpan memiliki keterampilan bertahan hidup di alam bebas. Sehingga, kemungkinan besar keberadaanya pun masih di tengah hutan untuk menghindari kejaran petugas.

"Jadi bagaimana dia menghadapi survival itu dia memang sudah punya dasar, makanya sekarang kita terus bergerak pengejaran menyusuri hutan di sana," kata dia.

Dugaan kuat soal keberadaan Cai Changpan di dalam hutan karena berkaca pada aksi pelarian dari Rutan Narkoba Cawang Jakarta Timur 2017. Saat itu, keberadaanya ditemukan di tengah hutan. 

"Ada indikasi yang bersangkutan masih dalam hutan karena sejak pernah di tangani oleh Mabes Polri saat penangkapan juga sama dia melarikan diri itu juga sama ditemukan di daerah Sukabumi di dalam hutan," kata dia.

Cai Changpan alias Antoni berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada Senin, 14 September. Dia kabur dengan cara melubangi tembok dan masuk gorong-gorong. Dalam sel ditemukan sekop dan beberapa peralatan lainnya yang diduga digunakan untuk melarikan diri.

Dikutip dari direktori Mahkamah Agung (MA), Cai Changpan alias Antoni divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 19 Juli 2017 karena kasus narkoba. Terpidana mati ini lantas mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banten pada 28 September 2017, namun ditolak.

Cai Changpan divonis bersalah atas kasus narkoba jenis sabu dengan barang bukti 1.135 bungkus plastik. Total berat sabu disebut dalam putusan pengadilan mencapai 135 kilogram.